ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Nasional

Luhut Diteriaki soal Isu Kenaikan Harga BBM, Jokowi Buka Suara: Kelompok Ini Malah Bereaksi Keras

Presiden Jokowi akan mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi, yaitu Pertalite dan Solar pada pekan ini. Kelompok ini bereaksi keras. Turunkan!

Tribun-Papua.com/Istimewa
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (kanan) meninjau sekaligus meresmikan penataan Kawasan Pantai Bebas Parapat di kawasan Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumut, Rabu (2/2/2022). Dalam kunjungannya di Sumut ini Jokowi melakukan sejumlah peresmian, antara lain Jalan Bypass Balige, penataan Kawasan Pantai Bebas Parapat, dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Parapat.(BPMI SETPRES/AGUS SUPARTO) 

Karena itu, Presiden memerintahkan jajaranya untuk menghitung secara matang sebelum memutuskan menaikkan harga BBM.

"Semuanya saya suruh menghitung betul, menghitung betul, sebelum diputuskan," kata Jokowi.

Buruh Ancam Akan Mogok Kerja

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal memastikan para buruh siap lakukan aksi mogok kerja, jika harga BBM subsidi dinaikkan oleh pemerintah dan tidak ada penolakan dari DPR.

"Pemogokan umum akan disiapkan kalau pemerintah dan DPR memaksakan kehendak menaikkan BBM, upah tidak naik, daya beli terpukul, Omnibus Law tetap dilakukan. Akan ada demonstrasi puluhan juta orang," ujar Said dalam konferensi pers, Selasa (23/8/2022).

Said mengatakan, para buruh menolak kenaikkan harga BBM subsidi.

Serikat petani, serikat buruh, serikat nelayan, ojek online, buruh migran, hingga kaum miskin kota, akan melakukan aksi unjuk rasa penolakan.

"Sebelum pemogokan, aksi unjuk rasa akan dilakukan awal September 2022," tutur Said.

Said melihat kenaikan harga BBM akan berdampak besar kepada masyarakat menengah ke bawah.

Baca juga: Harga BBM di Tolikara Papua Rp 100 Ribu Per Liter, hingga Tarif Ojek Tembus Rp 400 Ribu

Menurut datanya, ada sekira 120 juta pengendara yang menggunakan BBM jenis Pertalite.

"Jika harga BBM dipaksa naik dalam waktu dekat dan DPR senyum-senyum saja, buruh akan demonstrasi dilanjutkan pemogokan kerja," kata Said.

Said mendorong pemerintah pro subsidi dan pro jaminan sosial.

Pemerintah disebut harus memastikan untuk melindungi masyarakat menengah ke bawah.

Selain itu, ia menyarankan dibanding menaikan harga, sebaiknya pemerintah memisahkan antara pengguna BBM subsidi dengan BBM non subsidi.

Misal, kendaraan roda dua, angkutan umum, dan sarana kendaraan publik tetap mendapatkan BBM subsidi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved