Mutilasi di Mimika
Tokoh Agama Kutuk Tindakan Oknum TNI Mutilasi Warga Nduga di Timika Papua
Peristiwa ini sudah sering terjadi. Kali ini terulang di Kabupaten Mimika, Papua. Negara harus mengevaluasi segala kebijakan keamanan untuk Papua.
Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Paul Manahara Tambunan
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Koalisi masyarakat sipil Papua Barat untuk kemanusiaan mengecam tindakan aparat TNI yang memutilasi empat warga di Kabupaten Mimika, Papua.
Dalam konferensi secara daring, Selasa (5/9/2022), Pastor Bernard Bovit Wos Baru mengatakan, tindakan yang dilakukan oleh oknum prajurit TNI di Timika sangat kejam.
"Tidak ada ajaran agama apapun ijinkan untuk membunuh orang. Manusia adalah ciptaan tuhan. Tindakan ini sangat kejam yang dilakukan aparat TNI untuk orang asli Papua," katanya.
Pastor Bernard mengatakan, situasi Papua saat ini sedang tidak baik.
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Diminta Evaluasi Operasi Militer di Papua, Prajurit TNI Terlibat Mutilasi
Pasalnya, tindakan kekerasan serta pembunuhan terus terjadi.
"Situasi di Papua sangat mencekam. Orang Papua terus dibunuh, hanya karena kepentingan untuk merenggut kekayaan alam Papua," ujarnya.
Menurut Pastor Benard, peristiwa ini sudah sering terjadi.
Kali ini terulang di Kabupaten Mimika, Papua.
"Sangat disesalkan dan disayangkan. Kami pihak gereja mengutuk perilaku tidak berperikemanusiaan ini," katanya.
Ia berujar, negara harus mengevaluasi segala kebijakan keamanan untuk Provinsi Papua.
"Negara harus evaluasi kegiatan yang berbauh rasisme untuk Papua. Mentalitas rasisme harus dievaluasi. Jangan hanya karena kepentingan negara Orang Asli Papua dikorbankan," tandasnya. (*)