ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Ada Oknum TNI Terlibat Kasus Kekerasan di Papua, Komnas HAM: Panglima TNI Juga Pusing dengan Hal Itu

Ketua Komnas HAM sebut Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa merasa pusing karena anggotanya terlibat aksi kekerasan di Papua.

Tribunnews/Jeprima
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa - Ketua Komnas HAM sebut Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa merasa pusing karena anggotanya terlibat aksi kekerasan di Papua. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa disebut merasa pusing karena anggotanya terlibat aksi kekerasan di Papua.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik.

Kasus terbaru, enam oknum TNI menjadi tersangka kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap empat warga di Kabupaten Mimika, Papua.

Baca juga: Kasus Mutilasi di Mimika Direncanakan Para Pelaku 2 Hari sebelum Kejadian di Sebuah Kebun

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dalam jumpa pers, Rabu (23/3/2022).(Dok. Komnas HAM)
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dalam jumpa pers, Rabu (23/3/2022).(Dok. Komnas HAM) (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Taufan Damanik mengatakan, Andika Perkasa sebenarnya ingin agar peristiwa kekerasan yang dilakukan oleh aparat TNI tak lagi terulang.

"Saya pernah berdiskusi dengan Panglima TNI. Pak Panglima juga sebetulnya pusing dengan hal itu (kekerasan yang dilakukan anggota TNI di Papua). Dia juga berusaha mengatasi hal itu," kata Taufan saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Rabu (7/9/2022).

Namun, Taufan Damanik tidak menceritakan lebih lanjut diskusinya dengan Panglima TNI.

Ia hanya memberikan bocoran bahwa Panglima Andika sudah melakukan banyak upaya agar kekerasan oleh anggota TNI di Papua tak lagi terulang.

"Lebih baik tanya beliau, tapi saya percaya bahwa ada upaya-upaya untuk mengatasi itu (kekerasan agar tidak terulang)," papar Taufan.

Baca juga: Peran 6 Oknum TNI dalam Kasus Mutilasi di Mimika Terungkap, Ini Penjelasan Pangdam Cenderawasih

Kekerasan yang Dilakukan Aparat TNI di Papua Terus Berulang

Diketahui, ini bukan kali pertama kekerasan dilakukan aparat TNI di Papua.

Catatan Front Mahasiswa Papua setidaknya sudah ada tiga kekerasan yang diduga dilakukan aparat TNI kepada masyarakat sipil Papua dalam kurun waktu kurang dari satu bulan.

Kekerasan tersebut tidak hanya menyebabkan luka-luka, tetapi juga korban jiwa.

Pada 22 Agustus 2022 diketahui terjadi peristiwa pembunuhan empat orang warga sipil dengan cara dimutilasi di Mimika.

Dari kasus tersebut sudah ditetapkan 10 tersangka dengan enam tersangka adalah anggota TNI. Sedangkan empat tersangka lainnya adalah warga sipil.

Baca juga: Jenderal Andika Tegas soal Kasus Mutilasi di Papua, Prajurit Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana

Berselang beberapa hari, tepatnya 29 Agustus 2022 terjadi penganiayaan terhadap tiga warga sipil di Kelurahan Bade, Kecamatan Edera, Kabupaten Mappi, Papua.

Peristiwa yang diduga didalangi sejumlah anggota TNI itu menyebabkan satu orang tewas dan dua orang luka serius.

Ketua Front Mahasiswa Papua Rudi Kogoya mengatakan, informasi kasus ketiga baru saja mereka terima Selasa (6/9/2022) malam yang terjadi di Paniai.

"Yang saya lihat kepalanya bolong, kami belum tahu apakah penyiksaan atau penembakan. Kemungkinan dilakukan aparat TNI juga," ucap Rudi, Rabu.

(Kompas.com/Singgih Wiryono)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Komnas HAM Sebut Panglima TNI Pusing karena Anggotanya Terlibat Kasus Kekerasan di Papua

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved