Harga BBM Naik, Jokowi Sebut Inflasi Bakal Meningkat 1,8 Persen
Jokowi mengatakan mengatakan, berdasarkan hitungan para menteri, kenaikan inflasi akibat naiknya harga BBM bersubsidi adalah sebesar 1,8 persen.
TRIBUN-PAPUA.COM - Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan mendorong inflasi.
Dalam proyeksi pemerintah, inflasi bakal meningkat 1,8 persen.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi pun meminta pihak terkait melakukan intervensi cepat untuk mengantisipasi kenaikan tersebut.
Baca juga: Jejak Fluktuasi Harga BBM di Era Jokowi, Alami 7 Kali Kenaikan

"Ini memang momok semua negara pertumbuhan ekonomi, inflasi, berapa growth (pertumbuhan). Berapa sih kira-kira karena penyesuaian subsidi BBM yang sudah kita umumkan minggu lalu berimbas pada inflasi. Hitungan dari menteri-menteri, kira-kira akan naik di 1,8 persen," ujar Jokowi dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang disiarkan secara daring pada Rabu (7/9/2022).
"Tapi kalau kita diem, saya enggak mau diem. Kita harus intervensi. Intervensi lewat apa? Daerah harus gerak kayak (masa pandemi) Covid-19 kemarin," tegasnya.
Salah satunya, dengan memanfaatkan 2 persen dari anggaran dana alokasi khusus (DAU) untuk mengatasi inflasi melalui bantuan sosial (bansos).
Kemudian, anggaran belanja tak terduga juga bisa digunakan untuk menutup biaya transportasi dan biaya distribusi dari yang ada di lapangan.
Baca juga: Jadi Sindiran Buruh saat Demo, Ini Momen Puan Maharani Menangis Tolak Kenaikan Harga BBM di Era SBY
"Contoh dan saya pernah lakukan, harga bawang merah naik, karena kenaikan biaya transportasi, ya pemda tutup biaya transportasi. Artinya harga bawang merah di pasar sesuai dengan harga di petani karena transportasi ditutup pemda," jelas Jokowi.
"Dan itu uang kecil berapa sih Brebes ke petani? Rp 3 juta 1 truk paling 1 minggu enggak mungkin dihabiskan 1 truk dihabiskan enggak mungkin," lanjutnya.
Menurutnya, hal yang sama juga bisa diterapkan untuk menyelesaikan persoalan harga telur yang masih tinggi.
"Mungkin nanti telur, pemda tutup biaya transpornasi. Mana (daerah) banyak telur? Bogor, Blitar, biaya transportasi tutup. Kalau semua pemda seperti itu saya yakin inflasi kita terjaga baik," tambah Presiden.
Sementara itu, berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pada Agustus 2022 sebesar 4,69 persen (year on year/yoy).
Baca juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Buruh Pasang Spanduk Besar Berisi 3 Tuntutan di Depan Gedung DPR RI
Angka pada Agustus dapat dikatakan lebih terkendali dari bulan sebelumnya karena terjadi deflasi sebesar 0,21 persen.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, kenaikan harga BBM diperkirakan akan menaikkan infalsi 6,8 persen sepanjang 2022.