ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Lukas Enembe Diperiksa KPK

TERNYATA Ini Penyebab Mengapa Banyak Warga Papua Bela Lukas Enembe meski Sudah Jadi Tersangka KPK

Ini menjadi kontradiksi dalam merespon penindakan kasus korupsi di Tanah Air, sekalipun masyarakat setuju bila korupsi harus diberantas. Kok bisa ya?

Tribun-Papua.com/Raymond Latumahina
Anggota DPRD Provinsi Papua saat menemui massa dan menerima aspirasi dalam aksi unjuk rasa Save Lukas Enembe di Taman Imbi, Kota Jayapura, Selasa (20/9/2022). 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Ternyata banyak warga Papua membela Gubernur Lukas Enembe, meski sudah jadi tersangka kasus suap dan gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ini menjadi kontradiksi dalam merespon penindakan kasus korupsi di Tanah Air, sekalipun masyarakat setuju bila korupsi harus diberantas.

Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM), Zaenur Rohman, mengungkap sejumlah alasan mendasar mengapa masyarakat ngotot membela tersangka kasus korupsi.

Ini guna menanggapi adanya massa yang membela tersangka dugaan korupsi, Gubernur Papua Lukas Enembe.

Baca juga: Kelompok Ini Minta KPK Jemput Paksa Lukas Enembe Bila Ngotot Mangkir dari Pemeriksaan

Menurut Zaenur, berdasarkan hampir semua hasil survei masyarakat menganggap korupsi harus diberantas dan merupakan masalah serius.

Tidak ada masyarakat yang mendukung korupsi.

“Memang ada sikap kontradiktif sebagian masyarakat menyikapi kepala daerah yang menjadi tersangka korupsi,” kata Zaenur saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/9/2022).

Meski demikian, kata Zaenur, ketika terdapat tokoh politik atau kepala daerah yang menjadi tersangka, terdapat kelompok yang membela.

Salah satunya dengan mengatakan bahwa tersangka dijebak lawan politiknya.

Dia mengungkapkan, berbagai cara dilakukan dalam rangka membela kepala daerah yang menjadi tersangka korupsi.

“Bahkan hingga merintangi penangkapan, seperti dulu pernah terjadi di Buol,” kata Zaenur.

Zaenur menyebut terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan sebagian masyarakat mendukung tersangka korupsi.

Salah satunya adalah karena pelaku merupakan tokoh elite yang memiliki pengaruh kuat.

Pengaruh ini bisa di bidang ekonomi dan sumber daya.

“Banyak orang yang hidupnya bergantung kepada tersangka,” ujar dia.

Selain itu, tersangka bisa mendapat dukungan karena ia memiliki latar belakang mendasar yang sama dengan pendukungnya seperti, suku, organisasi masyarakat, organisasi keagamaan dan lainnya.

Hal ini membuat pendukung ingin melindungi kelompoknya.

Selanjutnya, tersangka selama ini memelihara konstituen mereka.

Hal ini bisa dilakukan dengan politik uang atau kebijakan yang menguntungkan pendukungnya.

Hubungan tersangka dengan elit pendukung yang bisa menggerakkan massa dan kesadaran hukum yang rendah juga menjadi penyebab dukungan ini.

“Rendahnya kesadaran hukum masyarakat. Situasi ini dimanfaatkan oleh elit untuk menggerakkan massa,” tutur dia.

Sebelumnya, KPK telah menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka kasus dugaan korupsi.

Kuasa hukum Lukas menyebut kliennya diduga menerima gratifikasi Rp 1 miliar terkait APBD Pemerintah Provinsi Papua.

Baca juga: Surat Panggilan Dilayangkan KPK, Lukas Enembe Diminta Hadiri Pemeriksaan Senin Depan: Peringatan?

Belakangan, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut terdapat dua kasus lain yang sedang didalami, yakni terkait dana operasional dan pengelolaan dana Pekan Olahraga Nasional (PON).

KPK sedianya menjadwalkan pemeriksaan terhadap Lukas pada 12 September. Namun, tidak hadir.

Sejak ditetapkan sebagai tersangka, rumah Lukas dijaga massa.

Massa bahkan berunjuk rasa menyuarakan ‘Save Lukas Enembe’.

Pada hari ini, puluhan massa aksi juga berunjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banyak Warga Papua Bela Lukas Enembe meski Sudah Jadi Tersangka KPK, Kenapa?"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved