ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Gubernur Lukas Enembe Diperiksa KPK

Desak KPK Jemput Paksa Lukas Enembe, MAKI Singgung Setya Novanto: Agar Tak Terkesan Tebang Pilih

Koordinator MAKI, Boyamin Saiman desak KPK jemput paksa Lukas Enembe. Ia membandingkan kasus Lukas dengan kasus Setya Novanto.

(KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)
Gubernur Papua Lukas Enembe - Koordinator MAKI, Boyamin Saiman desak KPK jemput paksa Lukas Enembe. Ia membandingkan kasus Lukas dengan kasus Setya Novanto. 

Lukas Enembe juga dikabarkan melakukan perjalanan ke Australia dan Jerman.

Tercatat, pada 4 Juni 2022 Lucas Enembe melakukan perjalanan dengan rute Singapura, bertolak ke Makassar dan mendarat di Jayapura.

Baca juga: Desak KPK Segera Jemput Paksa Lukas Enembe, ICW: Jika Dibutuhkan, Lakukan Penangkapan lalu Penahanan

Berlanjut pada 10 Juli 2022 dengan rute Singapura, Timor Leste kemudian Australia.

Dan terakhir pada 15 Agustus 2022 dengan rute Singapura, Timor Leste, Australia.

"Jadi menurut saya cukup sehat, berkaitan dengan rencana pemanggilan KPK, mestinya bisa didatangi," kata Boyamin dikutip dari Kompas Tv, Selasa (28/9/2022).

Sebagaimana diketahui, Lukas Enembe mangkir kembali pada pemanggilan kedua yang seharusnya dilakukan Senin (26/9/2022).

Adapun ketidakhadiran Lukas Enembe karena ia sakit.

Hal itu diungkap oleh kuasa hukum Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening.

Kuasa Hukum: Lukas Enembe Sakit

Dijelaskan Roy, Lukas Enembe mengalami sakit ginjal, jantung, diabet dan tekanan darah tinggi.

Oleh karena itu, pihaknya fokus untuk memikirkan kesembuhan Lukas Enembe dulu, sebelum nanti akhirnya diperiksa KPK.

Baca juga: Lukas Enembe 2 Kali Mangkir dari Panggilan KPK, Gerindra: Kalau Tak Merasa Bersalah Ya Datang Saja

"Karena jangan sampai membuat Pak Lukas semakin parah, karena beliau memiliki gejala sakit ginjal, jantungnya bocor, diabet dan tekanan darah tinggi."

"Sehingga dia tidak boleh dalam under presure, kalau dia under presure nanti tekanan darahnya naik."

"Saya tidak bisa menjelaskan secara detail karena saya bukan dokter, tapi saya bisa membaca tulisan dokter."

"Kita jangan sampai membuat dia (Lukas Enembe stroke, kalau stroke tujuan kita nanti tidak sampai, dia tidak diperiksa," kata Roy dikutip dari Kompas Tv.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved