ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Tak Ikut Diculik dan Dibunuh seperti Jenderal-jenderal Lainnya, di Mana Soeharto saat G30S Terjadi?

Mengapa Soeharto tidak ikut diculik dan dibunuh oleh PKI seperti jenderal-jenderal lainnya dalam peristiwa G30S?

(Dok. KOMPAS/Istimewa)
Soeharto (kiri) dan Soekarno (kanan) - Mengapa Soeharto tidak ikut diculik dan dibunuh oleh PKI seperti jenderal-jenderal lainnya dalam peristiwa G30S? 

TRIBUN-PAPUA.COM - Peristiwa G30S atau Gerakan 30 September masih diselimuti misteri hingga kini.

Satu di antara teka-teki dalam peristiwa ini adalah menyangkut peran Presiden ke-2 RI, Soeharto, dalam peristiwa G30S.

Dari banyak teori mengenai dalang G30S, ada yang meyakini Presiden ke-2 RI, Soeharto-lah yang sebenarnya berada di balik peristiwa tersebut.

Tak sedikit yang mempertanyakan mengapa Soeharto tidak ikut diculik dan dibunuh oleh PKI seperti jenderal-jenderal lainnya.

Baca juga: Kesaksian Eks Cakrabirawa soal G30S: Pak Untung dan Latief Pamit Soeharto Mau Nyulik Jenderal

Presiden Soeharto bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta Timur hari Kamis (1/10/1987). Kepala Negara dan Ny Tien Soeharto serta Wapres dan Ny Karlinah Umar Wirahadikusumah selesai upacara melakukan peninjauan keliling.
Presiden Soeharto bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta Timur hari Kamis (1/10/1987). Kepala Negara dan Ny Tien Soeharto serta Wapres dan Ny Karlinah Umar Wirahadikusumah selesai upacara melakukan peninjauan keliling. (DOK. SETNEG via Kompas.com)

Lalu pertanyaan lainnya adalah di mana Soeharto saat insiden berdarah itu terjadi?

Sebelum menjawab pertanyaan itu, perlu dipahami dulu keadaan politik yang melatarbelakangi peristiwa G30S.

Kenapa G30S Terjadi?

Selama puluhan tahun, pemerintah Orde Baru dan sekolah mengajarkan peristiwa G30S adalah ulah Partai Komunis Indonesia (PKI).

Faktanya, penculikan dan pembunuhan para jenderal pada 1 Oktober 1965 tak bisa dilihat sebagai kesalahan tunggal PKI.

Peristiwa G30S dipicu dari kabar burung yang mengatakan adanya sekelompok jenderal atau Dewan Jenderal yang hendak mengudeta Presiden Soekarno.

Peter Kasenda dalam Kematian DN Aidit dan Kejatuhan PKI (2016) menulis, PKI mendapat informasi ini dari rekan mereka di militer yang merupakan simpatisan PKI.

Baca juga: Kisah Soekarno Sedih Atas G30S, Jenderal Kesayangan Terkubur Kaku di Lubang Buaya

Militer saat itu terbelah menjadi beberapa faksi yang saling memperebutkan pengaruh dan kekuasaan. Ada sebagian kecil yang simpati terhadap PKI.

PKI adalah salah satu partai penguasa saat itu.

Kader-kadernya menduduki kursi dewan dan kursi pejabat.

Berikutnya ada faksi-faksi yang justru anti terhadap PKI.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved