ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Liga 2

Singgung Regulasi FIFA dalam Pertandingan Sepak Bola, Frits Ramandey: Harus Disosialisasikan!

Profesionalitas dalam pertandingan sepak bola bukan hanya ditekankan kepada para pemain yang berlaga, melainkan pula panitia pelaksana (panpel).

Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Dokumen Persewar Waropen
Wakil Ketua Panitia Pelaksana Liga 2 Tim Persewar Waropen, Frits Ramandey, saat memimpin aksi menyalakan 129 lilin di Stadion Mandala Jayapura, markas Persewar, Senin (3/10/2022). Ini sebagai wujud penghormatan terhadap korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan di Malang. 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Tragedi Kanjuruhan sudah semestinya menjadi perhatian semua pihak, terutama Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB) dalam menciptakan atmosfer profesional di setiap pertandingan sepak bola.

Profesionalitas dalam pertandingan sepak bola bukan hanya ditekankan kepada para pemain yang berlaga, melainkan pula pihak lainnya, terutama panitia pelaksana (panpel).

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Panpel Persewar Waropen, Frist Ramandey, kepada Tribun-Papua.com via telepon, Rabu (5/10/2022).

“Tragedi ini mengingatkan seluruh perangkat pertandingan, PSSI, operator PT LIB, hingga panpel, di mana kita bisa menjelaskan tentang aturan FIFA maupun regulasi sepak bola di Indonesia yang kita adopsi dari FIFA,” terang Frist Ramandey.

Baca juga: Persewar Berduka atas Tragedi Kanjuruhan, Menyalakan 129 Lilin di Stadion Mandala Jayapura

Sosialisasi tentang regulasi FIFA maupun PSSI yang diadopsi dari FIFA, menurut Frits, penting dilakukan dalam mewujudkan pertandingan sepak bola yang aman dan nyaman bagi para penikmatnya di stadion.

“Misalnya, soal penempatan personel Polisi ketika berjaga di stadion, apa yang harus dibawa para personel Polisi dalam kepentingan kemanan. Nah itu harus disosialisasikan,” jelasnya.

Frits menekankan bahwa kehadiran personel Polisi berjaga di stadion sepak bola berdasarkan permintaan panpel.

“Selain itu, ini juga menjadi pelajaran penting untuk kita memberikan pembinaan terhadap suporter.”

“Dalam hal ini terkait apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan suporter,” ungkapnya.

Manajemen Persewar Waropen dalam aksi menyalakan 129 lilin, Senin (3/10/2022). Ini sebagai wujud penghormatan terhadap korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan di Malang.
Manajemen Persewar Waropen dalam aksi menyalakan 129 lilin, Senin (3/10/2022). Ini sebagai wujud penghormatan terhadap korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan di Malang. (Dokumen Persewar Waropen)

Dengan kata lain, ada batasan-batasan dalam mendukung tim kebanggaannya berlaga di lapangan.

“Itu penting untuk ditaati dalam mendukung pertandingan berjalan dengan lancar,” tambahnya.

Baca juga: Suporter Jayapura Bersatu Gelar Aksi Doa Bersama Kenang Tragedi Kanjuruhan

Bahkan, sambung Frits, bukan hanya suporter, melainkan pula para pemain harus diberikan sosialisasi soal regulasi tersebut kala bertanding di lapangan.

“Tentu tragedi ini menjadi perhatian bagi semua, terutama penanggungjawab.”

“Karena dalam kasus ini yang terkena hukuman itu penanggungjawab.”

“Siapa penanggungjawabnya? Ya panitia, ketua panitia (pelaksana),” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved