Papua Terkini
Gelar Konferda ke-5, IAI Papua Bahas Perkembangan SDM Apoteker dan Memilih Kepengurusan Baru
Edward melaporkan konferda ke-5 kali ini merupakan amanat AD ART, di mana aturannya 6 bulan setelah kongres, dilakukannya konferda.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Papua menggelar Konferensi Daerah (Konferda) ke-5 dengan tujuan membahas pemilihan kepengurusan baru dan perkembangan SDM apoteker di Papua.
Pantauan Tribun-Papua.com Jumat (28/10/2022), acara tersebut dimulai sekira pukul 09.24 pada salah satu hotel di Kawasan Abepura, Kota Jayapura, Papua.
Dalam sambutannya, Ketua PD IAI Papua Edward Sihotang, menyampaikan IAI Papua saat ini telah beranggotakan 1.057 orang, yang dulunya masih sangat minim.
"Hari ini banyak senior-senior kami hadir, dan menjadi saksi bagaimana ikatan Apoteker ini ada," katanya.
Baca juga: Komisi Informasi Terima Pengembalian Lembar Kuisioner SAQ dari Diskominfo Papua
Katanya, pada saat ini di Papua memiliki sumber daya manusia yang besar, tak hanya itu tetapi juga kompetensi dan organisasi yang diatur baik.
"Kita punya aplikasi Sistem Informasi Apoteker, di mana bisa mengatur seluruh administrasi dan pengawasan standar pelayanan berjalan baik," pungkasnya.
Melalui aplikasi tersebut, pihaknya bisa memantau berapa jumlah anggota yang telah memiliki STRA dan sudah tidak berlaku, serta lainnya yang menjadi syarat dalam praktek di lapangan.
"Semua ini dibangun bukan dengan cara yang mudah tetapi kami bersyukur, IAI memiliki proses di mana membangun organisasi ini dengan baik," katanya.
Baca juga: Hari Ini Tim Dokter Lukas Enembe Dijadwalkan Terbang dari Singapura ke Papua, Ada Apa?
Pada kesempatan itu, Edward melaporkan konferda ke-5 kali ini merupakan amanat AD ART, di mana aturannya 6 bulan setelah kongres atau pemilihan ketua umum pada Juli 2022 lalu di Lampung, maka masing-masing daerah diputuskan wajib melaksanakan Konferda.
"Konferda ini bertujuan untuk memilih kepengurusan IAI yang baru masa bakti 2022 hingga 2026 mendatang," sebutnya.
Melalui konferda tersebut, pihaknya berharap dapat menjadi support system yang baik bagi Dinas Kesehatan Provinsi Papua.
"Kami siap menjadi bagian dalam kepemimpinan bapak membawa Papua sehat, dan Apoteker bisa ada dalam tugas dan pelayanan besar itu," ucapnya.
Baca juga: BBPOM Jayapura Minta Apoteker Pro Aktif Mencegah Penyalahgunaan dan Peredaran Obat Ilegal
Lebih lanjut, ia menyampaikan rasa syukurnya atas kebijakan-kebijakan pemerintah yang dinilai sangat mendukung IAI Papua, karena para Apoteker bisa ada di puskesmas.
"Dalam cacatan kami saat ini, kurang lebih 70 persen puskesmas masih belum berisi Apoteker, dan memang kami akui sumber daya juga terbatas," sebutnya.
Untuk itu, ke depan, pihaknya berkeinginan melalui IAI Pusat, nantinya di Provinsi Papua khususnya Universitas Cenderawasih (Uncen) memiliki prodi profesi Apoteker.