Papua Terkini
Gelar Konferda ke-5, IAI Papua Bahas Perkembangan SDM Apoteker dan Memilih Kepengurusan Baru
Edward melaporkan konferda ke-5 kali ini merupakan amanat AD ART, di mana aturannya 6 bulan setelah kongres, dilakukannya konferda.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
"Sehingga pemenuhan SDM, sampai di kampung-kampung dan puskesmas dapat lebih tersedia, karena saat ini di Uncen baru memiliki prodi sarjana farmasi," bebernya.
Menurut laporan tak sampai 10 persen dari lulusan sarjana farmasi dapat melanjutkan pada profesi Apoteker karena membutuhkan biaya besar, sebab harus bersekolah ke luar Papua.
"Padahal banyak sarjana farmasi kita ini adalah anak-anak asli Papua atau lahir dan besar di Papua, sehingga memang mereka seharusnya dapat hadir di daerah mereka sendiri," pungkasnya.
Baca juga: Bupati Awoitauw: Apoteker Harus Jadi Pelayan Kesehatan Bagi Masyarakat Papua
Untuk itu, ia menegaskan Papua harus memiliki prodi Apoteker sehingga pada akhirnya menghasilkan tenaga Apoteker yang tak hanya berkualitas dan berkompeten, tetapi mengerti situasi dan kondisi di daerah masing-masing.
Sementara itu, Ketua Panitia Konferda IAI Papua, Erika Christin Ireni menyebutkan IAI adalah organisasi profesi apoteker yang diakui dan dalam kegiatannya tidak boleh bertentangan ADRT dan peraturan organisasi lainnya.
"Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari, yaitu Jumat, 28 Agustus dan Sabtu, 29 Oktober 2022, dan untuk hari ini kita adakan seminar, kemudian hari kedua akan ada donor darah dan gala dinner,"
Ia menyebutkan, peserta sebanyak 304 orang yang notabennya merupakan para Apoteker turut ambil bagian dalam konferda ke-5 itu.
Pihaknya juga menyampaikan ucapan terimakasih, kepada para sponsor yang turut menyukseskan jalannya acara tersebut.
Selain itu, masih dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Papua, Robby Kayame mewakili Gubernur Papua menyambut baik pelaksanaan konferda ke-V IAI Papua.
"Saya menyambut baik gelaran konferda ke-V IAI Papua ini untuk menetapkan pengurus daerah periode 2022 hingga 2026," ucapnya di awal.
Robby menuturkan seiring dengan perkembangan pelayanan kesehatan di Tanah Papua, dihadapkan dengan berbagai perubahan dan tantangan.
"Seperti bagaimana Apoteker mampu memberi pelayanan kesehatan bagi semua masyarakat tanpa terkecuali, sebagai upaya meningkatkan harapan hidup," katanya.
Kemudian, dikatakannya dalam konteks tersebut, keberadaan Apoteker memiliki peranan besar sebagai pemberi pelayanan kesehatan dan distribusi obat hingga ke layanan apotek, puskesmas, dan rumah sakit
"Sebagai pelayanan kefarmasian, diharapkan dapat menjamin ketersediaan obat yang bermutu mulai dari pengelolaan, hingga penggunaan obat oleh masyarakat," sambungnya.
Baca juga: Orangtua Perlu Tau, IDAI: Gejala Omicron pada Anak Dominan Batuk dan Pilek
Melalui konferda IAI Papua, Robby berharap para Apoteker senantiasa memelihara dan menjunjung tinggi profesionalitas, serta terus menjadi mitra pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Tanah Papua.
"Saya minta kepada para Apoteker untuk memberikan pelayanan bermutu, dan berpegang teguh pada kode etik dan standar profesi, serta Undang-undang yang mengatur praktek Apoteker," pintanya.
Sekadar diketahui, Konferda ke-V IAI Papua kali ini mengambil tema besar yaitu one step closer to the next level of IAI Papua. (*)