Filep Karma Meninggal
Keluarga Tegaskan Filep Karma Meninggal Akibat Kecelakaan saat Menyelam
Keluarga Filep Karma mengungumkan penyebab kematiannya setelah jenazah dibawa ke rumah duka Dok V Atas, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Kepergian Filep Karma untuk selamanya bukan hanya meninggalkan duka bagi keluarga, tetapi membuat orang Papua merasa terpukul.
Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) sekaligus pejuang Papua merdeka, Filep Karma, ditemukan tak bernyawa di Pantai Base G Jayapura, Kota Jayapura, Senin (1/11/2022) pagi.
Mayat Filep Karma ditemukan warga setempat. Menyelam adalah hobi almarhum.
Mayatnya ditemukan menggunakan pakaian selam yang sudah robek.
Baca juga: Filep Karma Pernah Selamat dari Terpaan Arus Laut, Kini Aktivis Papua Itu Meninggal saat Menyelam
Filep Karma ditemukan warga pada pukul 06.30 WIT di pinggiran Pantai Base G Jayapura, dengan posisi terlentang ke atas.
Wajahnya terluka dan perut membengkak, serta pakaiannya robek akibat trombang ambing sejak Sabtu malam.
Anggota Polsek Jayapura Utara dan Polresta Jayapura Kota lalu melakukan evakuasi terhadap jenazah korban ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sempat bermunculan isu liar pasca-penemuan mayat Filep Karma.
Merespon hal ini, keluarga Filep Karma mengungumkan penyebab kematiannya setelah jenazah dibawa ke rumah duka Dok V Atas, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura.
Sebelumnya, pihak keluarga memutuskan almarhum Filep divisum di Rumah Sakit Bhayangkara, Abepura, Kota Jayapura.
Anak kedua almarhum, Andrefina Karma, mengkonfirmasi kepada ratusan pelayat di rumah duka bahwa Filep Karma meninggal dunia murni akibat kecelakaan saat menyelam di Pantai Base G Jayapura.
"Meninggalnya Bapa saya murni karena kecelakaan bukan karena ada bencana atau pembunuhan," jelasnya di Dok V, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Selasa (1/10/2022).

Dirinya menjelaskan karena didapatkan dari saksi yaitu keluarga yang melihat Bapa pada Minggu (30/10/2022) di Pantai Base G sedang menyelam menggunakan baju yang sama dan perlengkapan yang lengkap.
Hal tersebut menurut pihak keluarga meyimpulkan bahwa itu sebuah kecelakaan.
Diketahui, Filep Karma selama ini dikenal konsisten menyuarakan hak-hak orang Papua untuk menentukan nasibnya sendiri.