ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Terkini

Apoteker OAP Masih Minim, IAI Papua Dorong Uncen Buka Jurusan Apoteker

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua sebagai bagian dari stakeholder juga mendukung penuh.

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Tribun-Papua.com/ Aldi
Ketua PD IAI Papua, Apoteker Edward Sihotang mengatakan Papua masih butuh tenaga Apoteker, terlebih Apoteker Papua yang paham kondisi di bumi Cenderawasih itu, Rabu (2/11/2022). 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Menyikapi keterbatasan Apoteker di Papua saat ini, terlebih Apoteker Orang Asli Papua (OAP), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Provinsi Papua mendorong penuh pembukaan jurusan Apoteker di Universitas Cenderawasih (Uncen).

Hal tersebut dikemukakan Ketua PD IAI Papua, Apoteker Edward Sihotang, kepada Tribun-Papua.com di Abepura, Rabu (2/11/2022).

"Ada satu program besar sebetulnya yakni pemenuhan tenaga Apoteker di Papua yang masih terbatas, salah satu caranya dengan kita harus punya prodi Apoteker di Uncen," katanya.

Ia mengatakan, terkait itu, IAI telah mendorong dan mendukung secara kebijakan dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua sebagai bagian dari stakeholder juga mendukung penuh.

"Harapan kami dalam kepengurusan IAI Papua yang baru mampu membangun koordinasi, sehingga Uncen bisa membuka prodi Apoteker, sehingga lulusan S1 yang ada bisa langsung masuk melanjutkan ke pendidikan Apoteker," jelasnya.

Baca juga: Gelar Konferda ke-5, IAI Papua Bahas Perkembangan SDM Apoteker dan Memilih Kepengurusan Baru

Terlebih menyikapi situasi Papua yang telah dimekarkan menjadi 3 provinsi atau DOB baru, maka ia mengatakan perlu adanya pengembangan organisasi.

"Artinya setiap kabupaten dan kota, akan ada kepengurusan cabangnya," imbuhnya.

Dalam pemenuhan Apoteker di Papua, Edward mengatakan yang menjadi kendala selama ini karena Papua belum memiliki jurusan Apoteker, sehingga menunggu tenaga dari luar.

"Selama ini kita di Papua hanya menunggu lulusan dari Sulawesi yang paling banyak dan datang ke Papua, kalau sudah ada prodinya maka kami percaya sebagai OAP dan lahir besar di Papua akan lebih mampu mengabdi pada daerah-daerah di Papua," tambahnya.

Baca juga: Apotek Shan Farma Merauke Sigap Ikuti Instruksi BPOM: Tidak Lagi Jual 5 Jenis Obat Sirup

Mengapa tenaga Apoteker OAP menjadi penting, karena menurut Edward, tenaga Apoteker dari luar Papua belum tentu siap dan mampu mengabdi di kabupaten atau kota yang ada di Papua.

"Karena mereka tidak tahu dan paham situasi yang ada, serta tidak menjadi bagian dari Papua sehingga masih ada hambatan semacam itu," tuturnya.

Baca juga: Tak Perlu ke Apotek, Ini Cara Beli Obat dan Vitamin via Online

Lelaki murah senyum itu membeberkan, saat ini Papua total memiliki 1.057 tenaga Apoteker, namun untuk menjangkau semua daerah maka jumlah tersebut dinilai masih kurang.

"Idealnya dengan sejumlah sarana baik puskesmas maupun rumah sakit, seharusnya kita punya Apoteker di atas 1.500 orang," sebutnya.

Baca juga: Terekam CCTV Bocah 12 Tahun Curi Uang Rp 1,5 Juta dari Apotek, Ngaku untuk Judi dan Beli Makan

Ditambah DOB Papua, maka ke depan tentu membutuhkan banyak tenaga Apoteker, sebab akan ada pembangunan rumah sakit dan puskesmas yang baru.

"Kalau hanya menunggu supply dari luar daerah, maka kita akan selamanya pasif, oleh karen itu harapan kita ada program studi Apoteker di Jayapura," tutup Edward.(*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved