Pemkot Jayapura
November Ini, Pemkot Jayapura Bakal Distribusi Voucher BBM bagi Profesi Terdampak
"Kami telah melakukan finalisasi pendataannya mulai dari para sopir angkot, tukang ojek dan gojek, petani, dan petambak, hingga nelayan."
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Roy Ratumakin
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura berencana melakukan pendistribusian bantuan dalam bentuk voucher BBM, bagi sejumlah profesi terdampak kenaikan harga BBM di ibu kota Provinsi Papua itu.
Hal tersebut secara jelas disampaikan Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey kepada awak media termasuk Tribun-Papua.com di Jayapura, Rabu (2/11/2022).
"Ada beberapa skema subsidi yang kami berikan bagi profesi terdampak, dan kami telah melakukan finalisasi pendataannya mulai dari para sopir angkot, tukang ojek dan gojek, petani, dan petambak, hingga nelayan," sebutnya.
Baca juga: Serapan APBD Pemkot Jayapura TA 2022 Mencapai 65 Persen
Frans menginformasikan dalam Bulan November 2022 ini, pihaknya mendistribusikan bantuan dalam bentuk voucher BBM.
Pihaknya memastikan pemberian bantuan tersebut tepat sasaran dan betul-betul dapat berguna bagi masyarakat Kota Jayapura yang membutuhkan.
Meski Frans belum menyebutkan secara gamblang bakal dilakukan kapan waktunya dalam November ini, namun ia mengimbau agar masyarakat sebagai penerima voucher BBM tersebut, dapat mempergunakan sebagaimana mestinya.
Baca juga: Pemkot Jayapura Gelar Sosialisasi dan Workshop Permendagri Soal Sistem Informasi Ormas
"Terlepas dari itu, dalam situasi begini, kami ingin mengajak dan mengimbau kepada masyarakat untuk manfaatkan pekarangan yang ada, untuk menanam hasil-hasil kebun seperti cabai, tomat, dan mampu menghasilkan serta mengurangi beban pengeluaran," imbaunya.
Sekadar diketahui, masyarakat Kota Jayapura juga tentunya ikut terdampak, terhadap keputusan kenaikan harga BBM bersubsidi oleh Pemerintah beberapa waktu lalu.
Tak sedikit yang melakukan demonstrasi dari sejumlah aliansi, organisasi dan paguyuban untuk menyampaikan aspirasi keadaan DPR Papua, agar harga BBM tidak dinaikkan. (*)