Bentrok Warga di Papua
Dua Kelompok Warga di Wamena Provinsi Papua Pegunungan Bentrok: 2 Warga dan 3 Polisi Terluka
Kelima orang yang terluka akibat panah itu terdiri dari 2 orang dari kelompok massa diduga pelaku dan 3 anggota Kepolisian
Penulis: Yohanes Musanus Palen | Editor: M Choiruman
Laporan wartawan Tribun-Papua.com, Raymond Latumahina
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Dua kelompok warga di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, terlibat aksi saling serang, Sabtu (12/11/2022) malam. Bentrokan ini bermula dari kasus penganiayaan terhadap korban atas nama Yanus Kalolik.
Baca juga: Wisata Papua: Melihat Uniknya Pasir Putih di Wamena
Informasi yang berhasil dihimpun Tribun-Papua.com, Yanus Kalolik dianiaya sekelompok orang tak dikenal di Jalan Yos Sudarso, Kampung Sinakma, Wamena, pada Jumat (11/12/2022).
Korban sempat kritis setelah mengalami luka tusuk di bagian dada kanan atas serta benturan benda tumpul di bagian wajah.
Kemudian, korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena untuk mendapat perawatan medis.
Naasnya, korban dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit pada Sabtu (12/11/2022) sekira pukul 02.00 WIT.
Kelompok massa dari keluarga korban ternyata tidak terima atas penganiayaan yang menewaskan Yanus Kalolik tersebut.
Mereka mengamuk dan menyerang ke arah Jalan Trans Kimbim dengan cara merusak rumah serta membakar honai dapur.
Api yang membakar honai dapur itu rupanya merembet lalu menyambar 2 rumah kos-kosan serta 4 unit kios.
Baca juga: Mini Festival Lembah Baliem Segera Dimulai di Wamena, 5.000 Wisatawan Ditargetkan Hadir
Kelompok massa itu juga merusak kendaraan-kendaraan di sepanjang jalan yang dilewati.
Aparat Kepolisian kemudian tiba di lokasi kejadian untuk memukul mundur kelompok massa yang sudah beringas dan terlanjur melakukan tindakan anarkis tersebut.
Namun, tiba-tiba kendaraan roda empat dari kelompok massa pihak yang diduga pelaku penganiyaan nekat menerobos.
Mobil jenis strada berwarna silver yang mengangkut 20 orang itu datang ke arah kelompok massa korban penganiayaan.
Baca juga: Ini Alasan Pemuda Papua di Wamena Tolak Pembangunan DOB Provinsi Papua Pegunungan Tengah
Selanjutnya, dua kelompok massa itu pun terlibat saling serang, hingga membuat aparat Kepolisian menembakan gas air mata untuk memisahkan.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, bentrokan ini menyebabkan 5 orang mengalami luka-luka.
Kelima orang yang terluka akibat panah itu terdiri dari 2 orang dari kelompok massa diduga pelaku dan 3 anggota Kepolisian.
Baca juga: Bentrok Antarwarga di Jalan Pasar Youtefa Kota Jayapura Dipicu Miras, Begini Kronologisnya
Dua korban luka dari kelompok massa diduga pelaku penganiayaan itu bernama Hisay Elopere dan Albert Hima.
Hisay Elopere mengalami luka di bagian punggung, lalu Albert Hima di bagian kaki kiri.
Sedangkan 3 anggota Kepolisian yang terluka juga kena panah itu bernama Aipda Zainal Efendi, Bripda Glen Rumbiak, dan Bripda Emanuel Rizal Faldo Heroka.
Baca juga: Bentrok Antarwarga Pecah di Timika Papua, Ini Penyebabnya
"3 korban anggota Polisi yang mengalami luka dan 2 orang korban dari warga yang diduga pihak pelaku penganiyaan sudah mendapat perawatan di RSUD Wamena," kata Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal melalui keterangan persnya.
Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan, saat ini situasi dan kondisi di Wamena sudah cukup kondusif pascabentrokan dua kelompok massa tersebut.
"Aparat TNI-Polri masih melakukan Patroli di beberapa titik di Kota Wamena," pungkas Kabid Humas Polda Papua. (*)