Komnas HAM: Pengungsi di Maybrat Kurang Mendapat Layanan Kesehatan dan Pendidikan

TRIBUN-PAPUA.COM - Sejumlah warga sipil di Kampung Kisor, Imsum dan Krus, Kabupaten Maybrat, masih mengungsi di daerah tetangga termasuk Sorong, Papua Barat.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melaprokan, kurun waktu 1,5 tahun anak-anak pengungsi kurang mendapatkan pelayanan layak.

"Anak-anak ini kurang mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan dengan baik," ungkap Kepala Komnas HAM Papua dan Papua Barat, Frits Ramandey kepada TribunPapuaBarat.com, Selasa (15/11/2022).

Baca juga: Pengungsi Kisor di Maybrat Telah Kembali ke Rumah, Tinggal Memburu KNPB?

"Hampir satu tahun setengah anak-anak tidak mengikuti pendidikan," sambungnya.

Frits Ramandey mengatakan, warga mengungsi lantaran adanya kasus pembantaian empat prajurit TNI di Posramil Kisor, Distrik Afiat Selatan pada 2 September 2021.

Merespon kondisi ini, Komnas HAM meminta agar pemerintah bisa memperbaiki rumah-rumah di Kampung Kisor, Imsum dan Krus.

Sementara itu, Frist menyebut ada 1.600 jiwa warga sipil mengungsi pada 2021.

Hanya saja, untuk data saat ini pihaknya belum melakukan pendataan kembali terkait jumlah pengungsi Maybrat.

"Bisa jadi data 1.600 jiwa ini berubah berkurang atau justru semakin bertambah," katanya.

Baca juga: Bintang Kejora Berkibar di SD Kisor Maybrat, Kapolda Papua Barat Ambil Langkah Tegas

Frits berujar, persoalan pengungsi yang ada di Maybrat, Papua Barat, harus segera disikapi secara baik.

"Dari ketiga kampung itu masyarakatnya semua mengungsi di daerah tetangga termasuk Sorong," ungkap Frits.

"Kita bahas dengan DPRD Provinsi terkait pemenuhan hak atas kesehatan dan pendidikan bagi para pengungsi," jelasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Komnas HAM Beberkan Kondisi Pengungsi di Maybrat: Kurang Dapat Layanan Kesehatan dan Pendidikan,