Kunker Wapres Maruf Amin
Wapres Ma’ruf Amin Ditemui Para Raja dan Tokoh Adat Papua Barat, Ada Apa?
Pertemuan tersebut berlangsung di Beach Hotel II, Jalan Utarom, Mai Mai, Kecamatan Kaimana, Kabupaten Kaimana, Kamis (01/11/2022).
TRIBUN-PAPUA.COM, KAIMANA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, selaku Ketua Badan Pengarah Papua (BPP) melakukan pertemuan dengan para raja, kepala suku, dan tokoh adat di wilayah Papua Barat di Kaimana, Papua Barat.
Pertemuan tersebut berlangsung di Beach Hotel II, Jalan Utarom, Mai Mai, Kecamatan Kaimana, Kabupaten Kaimana, Kamis (01/11/2022).
Pada acara yang juga dihadiri jajaran Pejabat Pemerintah Provinsi Papua Barat dan para bupati se-Papua Barat ini, Wapres secara terbuka menerima berbagai masukan dan aspirasi dari para tokoh adat Papua Barat yang hadir.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Nge-Vlog Bareng Warga di Pantai Kaimana Papua Barat
Satu di antara Kepala Suku Oburau, Hakim Aituarau menyampaikan, wilayah Papua Barat menjadi wilayah Nusantara tidak hanya sejak kemerdekaan Indonesia, tetapi jauh sejak zaman Majapahit.
Untuk itu, ia mengharapkan pemerintah lebih dapat memperhatikan pembangunan Papua Barat dengan seluruh wilayah adatnya.
“Di sini ada 9 raja yang tersebar dari Fakfak sampai Kaimana, di Bintuni, dan juga ada istilah-istilah lain dipakai di Wondama untuk raja. Tapi kami mengenal sistem pemerintahan ini mengikuti sistem yang ada di Nusantara,” kata Aituarau.
Tidak hanya itu, seiring adanya pembentukan daerah otonom baru (DOB) di beberapa wilayah Papua, Aituarau juga mengharapkan wilayah Papua Barat bagian Selatan yang meliputi wilayah kabupaten Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Fakfak, dan Kaimana dapat menjadi satu provinsi tersendiri.
“Bapak Wapres, harapan kami yang paling tinggi, kami ingin memiliki provinsi sendiri, Bapak Wakil Menteri Dalam Negeri juga mudah-mudahan bisa mencatat apa yang menjadi keluh kesah kita,” harapnya.
Baca juga: Resmikan Gedung Somatua Training Center, Wapres Maruf Amin: Semoga Maju dan Berkembang
Ia mengungkapkan, pembangunan di wilayah Papua Barat bagian Selatan saat ini jauh tertinggal dari wilayah bagian Utara seperti Manokwari.
“Sudah lebih dari 20 tahun provinsi Papua Barat berdiri, Kaimana masih seperti ini Pak, Fakfak masih seperti yang dulu, Wondama masih seperti kemarin-kemarin, Bintuni yang sama memberikan makan kita melalui Migas juga sama,” ungkapnya.
Selanjutnya, Hakim juga mengharapkan beberapa wilayah di Papua Barat bagian Selatan dapat dipecah lagi menjadi beberapa kabupaten.
“Di samping itu kami juga memimpikan adanya kabupaten-kabupaten baru di tanah kami. (Distrik) Kokas sudah puluhan tahun berjuang untuk menjadi kabupaten sendiri, tetapi belum dipenuhi, Pak,” ujarnya.
Selain itu, Ketua Dewan Adat Kaimana Johan Werfete menambahkan, masyarakat adat Kaimana terdiri dari 8 suku asli, 84 kampung.
Baca juga: Pesan Wapres Mar’uf Amin saat Resmikan Gedung Somatua Training Center: Semoga Berkembang