Natal dan Tahun Baru 2023 di Papua
Pemuda Lingkaran Abepura Bangun Pondok Natal: 'Kami Tuangkan Rasa Damai dalam Sebuah Karya'
Mereka membawa pesan damai natal lewat karya untuk disampaikan kepada msayarakat PApua dan dunia.
Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Perayaan Hari Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember merupakan hari memperingati kelahiran Yesus Kristus.
Peringatan ini biasanya dimeriahkan dengan pembuatan pondok natal.
Pemuda Lingkaran Abepura membuat pondok natal sejak awal Desember 2022.
Mereka melakukan berbagai persiapan untuk membangun pondok natal tersebut.
Koordinator Pondok Natal Pemuda Lingkaran, Viktor Kawaki menjelaskan pada tahun ini membuat konsep pondok natal berbeda dengan tahun sebelumnya.
Baca juga: Warga Kota Jayapura Dilarang Bunyikan Petasan saat Natal, Pj Wali Kota: Kami Tindak Tegas
Yaitu dengan membuat tempat foto (photo booth) tepat di tengah pondok.
Pondok natal dikelilingi oleh pagar-pagar kecil yang terbuat dari gabah dan dihiasi lampu-lampu berwarna-warni.
Di pojok kanan tempat foto, sebuah pohon natal terbuat dari jaring buah yang dipakai untuk membungkus buah-buahan seperti apel atau pir.
Hiasan yang biasanya di pakai di pohon natal diganti dengan bunga merah berdaun biru.
Bunganya dibuat dari jaring buah dan daunnya dari karton yang di cat biru.
Di bagian kakinya terbuat dari kulit kayu pohon kemangi yang di ambil dari hutan di kawasan Skyline, Distrik Jayapura Selatan.
"Kami mulai buat dari awal bulan, dari bahan-bahan hutan, daun Woka, gabah, kayu-kayu bekas bangunan, ini sudah menjadi bagian dari tradisi Natal di Jayapura," ujarnya kepada Tribun-Papua.com, Kamis (20/12/2022).
Pohon Natal melambangkan kedamaian, sedangkan pondok Natal melambangkan peristiwa kelahiran Yesus yang sederhana dan serba terbatas di kandang domba di Betlehem.
Viktor menyampaikan bersama rekan-rekannya yang tinggal di lingkaran merasa terpanggil dengan suasana natal.