Natal dan Tahun Baru 2023 di Papua
Harga Cabai di Merauke Melonjak, Pelaku Usaha Kuliner Kepedasan
Kenaikan harga cabai di Merauke membuat pelaku usaha kuliner sangat kaget. Melonjak hingga Rp 120.000 per kilogram.
Penulis: Yulianus Bwariat | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Sharif Jimar
TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE – Harga cabai rawit di Merauke jelang Natal melonjak hingga Rp 120.000 per kilogram.
Kenaikan harga cabai ini membuat pelaku usaha kuliner sangat kaget.
"Saya kaget, minggu lalu saya beli masih sekitar 60 ribuan," ujar Nasrun Labata, seorang pelaku usaha kuliner di Merauke, Jumat (23/12/2022).
Meski mengalami keaikan harga, namun Nasrun mengaku tidak mengurangi takaran menu makanan jualannya.
Baca juga: Harga Sayuran di Pasar Wamanggu Merauke Melambung Jelang Natal dan Tahun Baru 2023
"Kita tetap jualan seperti biasa, kalau takaran dikurangi nanti pelanggan lari," jelasnya.
Sementara, Sudirman, pedagang ayam lalapan juga mengeluhkan lonjakan harga cabai di Merauke.
Sudirman mengaku akibat kenaikan hargai cabai dirinya sedikit mengurangi takaran pada sambal dagangannya.
"Dikurangi sedikit pak, biar untungnya dapat juga," kata Sudirman.
Pelaku usaha kuliner hanya berharap, harga cabai segera kembali normal agar bisa mendapatkan laba tambahan.
Kenaikan harga cabai dibenarkan oleh Surianti, pedagang sayuran di Pasar Wamanggu Merauke.
Menurut Suryanti, kenaikan harga tersebut selalu terjadi jelang Natal atau hari besar keagamaan.
"Selalu naik mas kalau mau hari Natal," kata Surianti.
Baca juga: Harga Cabai Makin Pedas di Kota Jayapura, Frans Pekey: Mari Manfaatkan Pekarangan Rumah
Kenaikan harga cabai, kata Surianti akibat tingginya permintaan cabai.
Selain itu, faktor cuaca hujan yang belakangan ini sering terjadi hujan berdampak pada hasil panen cabai petani.
"Ini karena hujan mas, banyak sayuran terendam air jadi panennya tidak maksimal,” pungkasnya.
Surianti memprediksi harga cabai di Merauke akan kembali normal pada awal tahun baru 2023. (*)