ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Teror Bom di Papua

Victor Mambor, Peraih Udin Award Jadi Sasaran Teror Bom di Jayapura, Ini Tanggapan AJI Indonesia

Aksi teror terhadap pengurus Majelis Pertimbangan Organisasi AJI Indonesia dan sejumlah pengurus AJI di Papua itu sudah terjadi beberapa kali.

Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Safwan Raharusun
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Sasmito. 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Sasmito angkat suara pasca-teror bom rakitan yang dialami jurnalis Papua Victor Mambor dikediamannya.

Menurut Sasmito, Kepolisian dinilai abai terhadap kasus kekerasan atau ancaman terhadap pengurus Majelis Pertimbangan Organisasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Victor Mambor di Kota Jayapura.

Dari informasi yang diterima, aksi teror bom rakitan terhadap jurnalis di Tanah Papua itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIT, Senin (23/1/2023).

Baca juga: Teror Bom di Kediaman Victor Mambor, Polisi: Kasus Ini Jadi Atensi Kami!

"Ini adalah ancaman yang sangat serius terhadap Jurnalis Papua yakni bang Victor Mambor," ujar Sasmito dilansir dari laman TribunPapuaBarat.com, Senin.

Sasmito mengaku, aksi teror terhadap pengurus Majelis Pertimbangan Organisasi AJI Indonesia (Victor) dan sejumlah pengurus AJI di Papua itu sudah terjadi beberapa kali.

 

 

"Kita sudah lapor beberapa kasus yang menimpa bang Victor seperti aksi pecah kaca mobil ke polisi," tuturnya.

"Kita melihat memang tidak ada komitmen dari kepolisian."

Seharusnya, ketika ada laporan maka tugas polisi secara profesional menelusuri hingga kasus tersebut tuntas.

"Tapi realitasnya ketika ada laporan, justru kasusnya tidak ditindak lanjuti oleh pihak kepolisian di Papua," ungkap Sasmito.

Bahkan, ketika AJI melakukan pengecekan ke Polda Papua, justru informasi yang diberikan malah tidak memuaskan.

Baca juga: Kapolda Diminta Segera Usut Pelaku Teror Jurnalis Papua Victor Mambor dan Lucky Ireeuw

"Jawaban dari polisi justru tidak jelas apakah dia berlanjut atau tidak," katanya.

Sasmito menuturkan, dengan adanya serangan dan teror terhadap aktivis dan anggota AJI di Tanah Papua, justru memperburuk kemerdekaan pers di Papua.

"Ketika jurnalis mendapat perlakuan seperti ini maka tentu masyarakat yang akan dirugikan, karena nantinya tidak mendapatkan informasi kredibel," jelasnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved