ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Peringatan Banjir Bandang Sentani

4 Tahun Banjir Bandang Sentani, Pj Bupati Jayapura dan Pemuda Tanam Pohon di Kaki Gunung Cycloops

Pemuda Peduli Lingkungan Hidup menggelar peringatan bencana tersebut dengan menanam pohon di bawah Gunung Cycloops.

Tribun-Papua.com/Istimewa
Foto bersama Pj Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo di dampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Abdul Basri dan Pemuda Lingkungan Hidup di Kabupaten Jayapura menanam pohon di Kaki Gunung Cyclops, Kemiri, Sentani 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Peringatan banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura kini memasuki empat tahun.

Pemuda Peduli Lingkungan Hidup menggelar peringatan bencana tersebut dengan menanam pohon di bawah Gunung Cycloops.

Bersama Penjabat Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo, mereka melakukan penanaman pohon di sekitar Kali Kemiri, Distrik Sentani.

Triwarno mengapresiasi langkah Pemuda Peduli Lingkungan Hidup itu.

Diketahui, longsor dan banjir bandang di Sentani, Jayapura itu terjadi pada 16 Maret 2019.

Baca juga: Ratusan Bibit Pohon Ditanam di Gunung Cycloops, Kadis Lingkungan Hidup Jayapura: Edukasi Masyarakat

Bencana ini terjadi karena intensitas hujan yang tinggi dan juga diakibatan gundulnya Pegunungan Cycloops. Jumlah korban jiwa pun 83 orang, 75 orang luka ringan dan 84 orang luka berat.

Triwarno mengatakan kegiatan penanaman pohon ini hendaknya menyadarkan semua pihak mengenai pentingnya fungsi hutan yang harus di jaga dan dilestarikan.

"Pohon sebagai penyerap karbon dihasilkan oleh manusia dari polusi kendaraan bermotor, dan limbah lainnya termasuk industri," ujarnya kepada Tribun-Papua.com, Selasa (14/3/2023).

Lebih lanjut hutan sebagai pemasok oksigen utama bagi kelangsungan hidup semua mahluk hiduup juga untuk menyimpan dan menahan air.

Baca juga: Hari ini Dalam Sejarah, 3 Tahun Lalu Banjir Bandang Sentani

"Apabila tidak dijaga kelestariannya akan menyebabkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor," katanya.

Sebuah pesawat rusak akibat terjangan banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Minggu (17/3/2019). Jumlah korban bencana banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (16/3/2019) malam, hingga data yang masuk pada Minggu sore, terus bertambah menjadi 63 orang.
Sebuah pesawat rusak akibat terjangan banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Minggu (17/3/2019). Jumlah korban bencana banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (16/3/2019) malam, hingga data yang masuk pada Minggu sore, terus bertambah menjadi 63 orang. (AFP/NETTY DHARMA SOMBA)

Beberapa waktu lalu, Triwarno juga menghimbau masyarakat yang berdiam di Sentani, Kabupaten Jayapura agar menghentikan aktivitas pembukaan lahan atau alih fungsi lahan di kaki Gunung Cycloops.

Dirinya menegaskan sejak menahkodai pemerintah di Gunung Merah telah mendapat banyak laporan mengenai alih fungsi lahan menjadi kebun liar.

"Terkait dengan Cagar Alam Cyclops saya dapat laporan bahwa sangat banyak kebun liar,"jelasnya.

Menurutnya, hal ini tidak boleh terjadi dan harus di cegah jangan sampai meluas karena situasi cagar alam Cyclops ini harus dijaga. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved