6 Fakta Kematian Dokter Mawar di Nabire, Keluarga Ungkap Kejanggalan hingga Menkes Janji Usut Tuntas
Berikut sejumlah fakta mengenai kasus kematian dokter spesialis paru bernama Mawartih Susanti yang ditemukan tak bernyawa di rumah dinasnya di Nabire.
Penulis: Astini Mega Sari | Editor: Astini Mega Sari
Dr Ning mengatakan, Dokter Mawar sempat mengeluhkan soal keamanan di daerah sekitar rumah dinasnya di Nabire.
"Beberapa bulan terakhir juga beliau sempat mengeluhkan keamanan di daerah sekitar rumah dinas, tapi belum mendapatkan tanggapan serius karena memang belum ada kejadian yang merugikan saat itu," ujarnya.
5. Tahun Terakhir di Nabire
Tahun ini seharusnya menjadi tahun terakhir dr Mawar bekerja di RSUD Nabire, untuk selanjutnya pindah ke tempat lain.
Namun, karena dr Mawar adalah satu-satunya dokter spesialis paru di Kabupaten Nabire, maka almarhum harus menunggu juniornya tiba untuk menggantikan posisinya.
6. Menkes Janji Usut Kasus

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan langsung belasungkawa atas kematian Dokter Mawar kepada keluarga mendiang di Kota Makassar, pada Senin (13/3/2023).
Budi juga turut menyerahkan piagam penghargaan serta santunan tali kasih kepada keluarga almarhumah sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan dari pemerintah atas jasa dan dedikasi Dokter Mawar dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Ia juga berjanji bakal mengusut kasus kematian Dokter Mawar dan memastikan bahwa kasus ini akan diproses secara transparan.
“Jaminan dari saya masalah ini akan dibuka secara transparan karena itu juga yang diminta oleh pihak keluarga. Tapi tentunya ini butuh proses sesuai aturan,” tegas Budi pada keterangan resmi, Senin (13/3/2023), seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Polri masih menyelidiki kasus tersebut untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.
Budi menjelaskan meninggalnya Dokter Mawar telah menjadi pembelajaran bagi pemerintah untuk terus meningkatkan jaminan keamanan kepada tenaga kesehatan, terutama yang bertugas terutama di wilayah terpencil dan tertinggal.
Karena itu, Kemenkes akan menjalin komunikasi dengan Polri dan pemerintah daerah terkait hal ini.
“Saya akan berkomunikasi dengan Kapolri dan Pemerintah Daerah bagaimana layanan kesehatan tetap berjalan dengan adil dan merata. Namun harus disertai dengan jaminan keamanan yang baik untuk dokter dan tenaga kesehatan,” kaya Budi lagi.
Pasalnya, keberadaan tenaga kesehatan merupakan bagian dari misi kemanusiaan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Oleh karenanya mereka harus mendapatkan jaminan keselamatan, keamanan dan kesehatan dari pihak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum.
(Tribun Network)(Kompas.com)
Awal Oktober 2025, KM Dorolonda Tiba di Nabire Papua Tengah: Cek Rutenya |
![]() |
---|
Jadwal Kapal Pelni Nabire-Sorong Oktober 2025, Harga Tiket Mulai Rp283 Ribuan |
![]() |
---|
Kejurnas Motoprix Digelar di Nabire, Meki Nawipa: Dorong Prestasi Pembalap Papua Tengah |
![]() |
---|
Jadwal Kapal Pelni Jayapura-Nabire September 2025, Ada KM Gunung Dempo dan KM Dorolonda |
![]() |
---|
Lima Pekerja Hilang di Tambang Bawah Tanah Freeport Belum Ditemukan, Berikut Identitas Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.