ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Jayapura

Tim Basket Putri SMA YPPK Asisi Sentani Juarai Honda DBL 2022-2023: Kerja Keras dan Komitmen!

Mereka berhasil revans atas SMAN 2 Jayapura dengan skor 67-32, Minggu 19 Maret 2023, di Lapangan Trikora,  Kota Jayapura.

Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita
Tim putri SMA YPPK Asisi Sentani juarai Final Party Honda DBL with KFC 2022-2023 Papua Series. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Tim putri SMA YPPK Asisi Sentani juarai Final Party Honda DBL with KFC 2022-2023 Papua Series.

Mereka berhasil revans atas SMAN 2 Jayapura dengan skor 67-32, Minggu 19 Maret 2023, di Lapangan Trikora,  Kota Jayapura.

Captain Tim Basket Putri SMA YPPK Asisi Sentani, Ziella Manangsang kepada Tribun-Papua.com mengatakan kemenangan tersebut di raih bersama timmya melalui kerja keras dan kekompakkan mereka setelah setahun lebih latihan.

Ziella bercerita mereka setiap hari memulai latihan pada pukul 06.00-07.30 WIT dilanjutkan dengan jam pelajaran hingga sore hari.

Baca juga: Berkonsep Ramah Lingkungan, Papua Youth Creative Hub Diresmikan Presiden Jokowi Besok

"Setelah latihan kami mandi di sekolah lalu lanjut belajar, DBL tahun ini persiapannya dari tahun-tahun sebelumnya," ujarnya ketika ditemui dirumahnya di Sentani, Kabupaten Jayapura Senin (20/3/2023). 

Berbeda dengan rekannya, Ziella sejak sekolah menengah pertama sudah berminat bermain basket, sejak duduk dibangku kelas X dirinya sudah menjadi Captain Tim Basket Putri SMA YPPK Asisi Sentani.

"Dari kelas X sekarang kelas XI teman yang baru masuk. Kalau saya dari kecil sudah gabung tim basket.

Menurutnya kekompakkan bersama timnya dengan membangun cemistri dan saling memberikan support tidak hanya di lapangan tetapi usai latihan dan belajar.

Pertandingan yang digelar selama satu minggu itu, lawan terberat mereka adalah Tim Basket Putri dari SMA Negeri II Jayapura yang menjadi rival di final.

"Kami bisa memainkan permainan ini cukup bagus," ungkapnya.

Menurutnya, walaupun terkadang terkendala dengan rasa ngantuk yang berat tapi mendapat dukungan dari guru-guru di sekolah membuatnya bersyukur.

"Dukungan dari sekolah guru maklum biasanya kami ketiduran. Tetapi tugas-tugas tetap kami kerjakan."

Delapan aggota timnya yang bertanding terdiri dari siswa kelas X, XI, XII. Seharusnya ada 10 orang dalam tim, tetapi terkendala sakit.

Walaupun begitu, mereka bertanding hanya dua kali.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved