ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Jalan Trans Papua

Pembangunan Jalan Perbatasan Papua-PNG Mulus 944 Kilometer: Telan Biaya Rp1,2 Triliun

Kementerian PUPR mencatat, pembangunan jalan perbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini sepanjang 1.098 km.

Tribun-Papua.com/Istimewa
JALAN TRANS PAPUA - Jalan perbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini. (Dok. Kementerian PUPR) 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Pembangunan jalan trans Papua hingga perbatasan negara tetangga, Papua Nugini (PNG) terus digenjot.

Demikian juga pembangunan jalan perbatasan di beberapa kawasan Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.

Kementerian PUPR mencatat, pembangunan jalan perbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini sepanjang 1.098 km.

Adapun pembangunan Jalan Perbatasan Papua terbagi menjadi 3 segmen.

Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian merinci, segmen 1 Jayapura-Arso-Waris-Yeti dengan panjang 127,56 km.

Baca juga: Miras dan Wanita Diduga PSK Dijajakan di Jalan Trans Papua, Pemerintah dan Polisi Diminta Bertindak

Segmen 2 Yeti-Ubrub-Oksibil sepanjang 302,36 km, dan Segmen 3 Oksibil-Tanah Merah-Muting-Merauke sepanjang 668,41 km.

Saat ini progres fisik pembangunan Segmen 1 telah mencapai 100 persen. Sementara, Segmen 2 mencapai 49,10 % , dan Segmen 3 mencapai 87,02 % .

"Sehingga total jalan perbatasan di Papua yang sudah terbangun sepanjang 944,44 km," jelas Hedy dalam keterangan resmi dikutip dari laman Kementerian PUPR, Jumat (31/03/2023).

Pelaksanaan pembangunan jalan perbatasan Papua pada Segmen 1-3 dari periode tahun 2015-2022 menggunakan anggaran sebesar Rp 1,28 triliun, dengan penyelesaian secara bertahap.

Targetnya dengan kondisi jalan pada akhir tahun 2024 adalah hutan sepanjang 146,79 km, jalan tanah sepanjang 181,86 km, dan jalan aspal sepanjang 769,68 km.

"Selain memperkuat teritorial perbatasan antar negara, Pembangunan Jalan Perbatasan Papua ini bertujuan untuk membuka keterisolasian dan memperlancar konektivitas pusat ekonomi wilayah sehingga memudahkan transportasi barang dan manusia yang akan berdampak pada penurunan harga barang dan jasa di Papua," terangnya.

TERJEBAK - Sekira 150 truk terjebak di Jalan Trans Papua, akibat jalan rusak dari Kampung Warah hingga Kampung Hobakma, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan sejak Desember 2022.
TERJEBAK - Sekira 150 truk terjebak di Jalan Trans Papua, akibat jalan rusak dari Kampung Warah hingga Kampung Hobakma, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan sejak Desember 2022. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Kehadiran jalan perbatasan dan akses menuju perbatasan diharapkan dapat membuka keterisolasian wilayah yang sangat membantu masyarakat di daerah perbatasan.

Baca juga: Jalan Trans Papua Jayapura-Wamena Akan Ditutup Sementara, 150 Truk Terjebak Lumpur

Dengan terbangunnya infrastruktur jalan, kebutuhan pokok akan dapat diperoleh dengan lebih mudah dan murah, sehingga mengurangi kesenjangan antar wilayah di Indonesia.

Pada tahun 2023, Kementerian PUPR menargetkan 3.707 km pembangunan jalan perbatasan di seluruh Indonesia, seperti di Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, dan Papua, dapat selesai hingga akhir tahun 2024.

Target kondisi konstruksi jalan perbatasan yaitu perkerasan aspal sepanjang 1.717,66 km, agregat 434,97 km, tanah 1.000,11 km km, serta kemungkinan menyisakan 198,84 km berupa hutan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Telan Rp 1,2 Triliun, Jalan Perbatasan Negara di Papua Sudah Mulus 944 Kilometer",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved