KKB Papua
Sebut KKB Biadab, Jenderal Dudung Kutuk Penyerangan di Nduga Papua yang Tewaskan Pratu Miftahul
Pratu Miftahul Arifin meninggal dunia setelah terlibat baku tembak dengan kelompok separatis Papua tersebut.
"(Empat prajurit yang luka-luka) baru dievakusi dan selamat semua," ujar Yudo Margono.
Menindaklanjuti peristiwa kontak tembak itu, Yudo Margono memerintahkan untuk meningkatkan operasi penyelamatan ini menjadi Operasi Siaga Tempur.
"Kita tetap melaksanakan operasi, kita tingkatkan jadi Operasi Siaga Tempur. Kalau di Natuna kemarin Operasi Siaga Tempur Laut, kali ini Operasi Siaga Tempur Darat."
"Artinya ditingkatkan tadinya soft approach menjadi Operasi Siaga tempur (menindalanjuti) kejadian (kontak tembak) pada 15 April 2023 lalu," ujar Yudo Margono.
Siaga Tempur Khusus Daerah Rawan
Adapun, kata Yudo, status operasi siaga tempur tersebut tidak akan dilakukan di seluruh wilayah Papua.
Status itu hanya akan dilakukan di wilayah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi.
Selain tingkat kerawanan tinggi salah satu yang menjadi indikator Operasi Siaga Tempur adalah wilayah yang tidak berpenduduk.
"Tidak semua di Papua Operasi Siaga Tempur, khususnya di daerah-daerah yang rawan seperti ini."
"Dengan adanya seperti ini kan daerah itu langsung kita lokalisir bahwa lokasi tersebut harus kita laksanakan operasi siaga tempur."
Baca juga: Prajurit TNI Tewas Diberondong KKB Papua, Wapres Maruf Amin: Kejar dan Tindak Tegas Pelaku!
"Dan di situ tidak ada penduduknya. Penduduk yang seperti ada perangkat desa dan sebagainya itu," kata Yudo.
Selain itu, siaga tempur ini dilakukan apabila wilayah tersebut diketahui sebagai markas Kelompok Separatis Teroris (KST).
"Dan kalau tempatnya sudah diketahui itu adalah markasnya KST ya kita laksanakan operasi siaga tempur," ujar Yudo. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KSAD Dudung Kutuk Keras Penyerangan di Papua yang Tewaskan 1 Prajurit, Sebut Itu Kebiadaban,
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.