ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Idulfitri 2023

Perayaan Idulfitri di Papua Aman dan Kondusif

Secara umum Kamtibmas dan arus lalulintas aman, lancar serta kondusif.

Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Paul Manahara Tambunan
Tribun-Papua.com/ Hendrik
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, saat diwawancara, Jumat (3/2/2023). Kata Ignatius, Polisi siap bantu pencarian 8 orang hilang di Sungai Mamberamo. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Perayaan Idulfitri 1444 H di Papua berlangsug aman dan kondusif.

Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo.

Ia mengatakan, secara umum Kamtibmas dan arus lalulintas aman, lancar serta kondusif.

"Situasi Papua hingga saat ini aman dan kondusif, personel yang tergabung dalam Ops Ketupat Cartenz 2023 gencar melakukan patroli pagi, siang dan malam hari," kata Benny di Markas Polda Papua, Kota Jayapura, Senin (24/4/2023).

Benny berharap langkah dalam Operasi Ketupat Cartenz 2023 mampu berjalan baik.

Baca juga: Ganjar Pranowo Siap Lanjutkan Kepemimpinan Jokowi, 8 Sosok Ini Disebut Cocok Cawapresnya

"Sehingga kita dapat memastikan kelancaran hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah serta mewujudkan mudik aman dan berkesan, begitu pula pada saat arus balik,” jelasnya.

Sebelumnya, Polda Papua fokuskan pengamanan serta melarang 6 daerah rawan gangguan keamanan melaksanakan Salat Idul Fitri di tempat terbuka atau lapangan.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri mengatakan, hal itu bertujuan untuk menjamin keamanan umat muslim.

"Serta mengantisipasi gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat pelaksanaan Salat Idul Fitri 1444 Hijriah," kata Mathius Fakhiri kepada wartawan di Mako Brimob Kotaraja, Senin (17/4/2023) sore.

Fakhiri mengatakan, ada pun enam daerah rawan dimaksud yakni Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Nduga, Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Pegunungan Bintang.

“Jadi tidak boleh di daerah ini, seperti Nduga, Puncak, Puncak Jaya itu kita larang untuk melaksanakan salat di lapangan atau tanah lapang."

Baca juga: Pasca-kontak Tembak dengan TNI di Nduga, KKB Pamer Senjata dan Amunisi Hasil Rampasan

"Harus di masjid atau tempat tertutup yang bisa mendukung pengamanan oleh TNI/Polri,” sambung Fakhiri.

Tak hanya itu, kata Fakhiri, aparat juga akan menerapkan pola pengamanan khusus pada enam daerah rawan tersebut.

"Saya juga mengingatkan pasukan mewaspadai gangguan keamanan di dua daerah lain yakni di  Lani Jaya dan Dogiyai," bebernya.

Ia menambahkan, selaku pimpinan akan selalu mengingatkan anggota untuk mewaspadai. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved