ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Jayapura

Kota Jayapura, Miniaturnya Indonesia dalam Toleransi Umat Beragama

“Saya berharap agar masyarakat di Kota Jayapura ini untuk terus menanamkan nilai-nilai kehidupan beragama itu,” tegas Pekey.

Penulis: Yohanes Musanus Palen | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Yohanes Musanus palen
Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey ketika membuka kegiatan penguatan moderasi beragama bagi tokoh agama di Kota Jayapura, Kamis (27/04/2023). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hans Palen

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey menyampaikan, Kota Jayapura adalah kota yang sangat heterogen yang didalamnya dihuni oleh banyak suku, agama, dan budaya.

“Jadi Kota Jayapura sebagai miniaturnya Indonesia. Kalau dilihat dari religius dan kemajemukan dari masyarakat ini pasti ada perbedaan yang terjadi dengan melihat komposisi masyarakat dan dari berbagai latar belakang ekonomi, status sosial hingga tingkat pendidikan serta berbagai perbedaan lainnya,” kata Frans Pekey ketika membuka kegiatan penguatan moderasi beragama bagi tokoh agama di Kota Jayapura, Kamis (27/4/2023).

Baca juga: Pemprov Papua Sebut Momen Paskah 2023 Jadi Refleksi Umat Kristiani Jaga Toleransi

Kata Pekey, ditengah perbedaan itu setiap manusia tentu memiliki naluri keinginan yang sudah menjadi sifat dasar serta cendrung ingin mau berkompetisi dan bersaing untuk mendapatkan sesuatu yang terbaik. Baik bagi dirinya ataupun bagi keluarganya untuk ingin tampil lebih baik atau ungul dari orang lain.

Dengan cara pandang masyarakat seperti itu, kata Pekey, terkadang sikap dan juga praktek beragama kadang kala juga menjadi praktek yang berlebihan atau ekstrim.

 

 

“Dan pada akhirnya menimbulkan gesekkan ataupun konflik serta permusuhan. Untuk itulah kita (pemerintah) menekankan pentingnya moderasi beragama untuk menjadi sebuah solusi untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia khusus dalam kehidupan umat beragama.”

“Ada 4 indikator moderasi umat beragama pertama penguatan komitmen kebangsaan,karena apapun latar belakang dan siapapun dia kita semua ada didalam NKRI atau bangsa yang sama,” sambungnya.

Kemudian indikator kedua lanjut Pekey, penyampaian pesan-pesan keagamaan anti kekerasan yang diajarkan adalah kedamaian.

Kemudian indikator ketiga itu kerukunan antara umat beragama,saling mengerti bukan saling menghalangi apalagi melarang.

Hal ini tentu terciptakan sekali dan terjadi dikota Jayapura saat ini, dimana sangat menghormati satu sama lain.

Baca juga: Penjabat Wali Kota Jayapura Ajak Warga Pererat Toleransi Umat Beragama di Tengah Keberagaman

“Ini terbukti pada 2021 kita mendapatkan penghargaan sebagai Kota Harmoni dari pemerintah Pusat,” ujarnya.

Sekain itu, kata pekey, indikator keempat memelihara kearifan lokal dalam kehidupan umat beragama dan masayarakat.

“Saya berharap agar masyarakat di Kota Jayapura ini untuk terus menanamkan nilai-nilai kehidupan beragama itu,” tegas Pekey.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved