ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Dirayakan Setiap Tanggal 1 Mei, Ini Sejarah Peringatan Hari Buruh

Hari Buruh atau May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei. Tahun ini, Hari Buruh jatuh pada Senin (1/5/2023). Simak sejarah Hari Buruh berikut ini.

Tribunnews/Naufal Lanten
Massa aksi dalam peringatan Hari Buruh Internasional di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022) - Hari Buruh atau May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei. Tahun ini, Hari Buruh jatuh pada Senin (1/5/2023). Simak sejarah Hari Buruh berikut ini. 

Pada 1 Mei 1886, organisasi Federasi Buruh Amerika meminta pekerja di seluruh negeri untuk mogok agar tuntutan 8 jam kerja dapat dipenuhi untuk disetujui.

Pekerja atau buruh pun mengikuti arahan dari organisasi dan melakukan mogok kerja hingga beberapa waktu.

Kemudian di tanggal 3 Mei 1886, aksi yang dilakukan para buruh itu berubah menjadi anarkis.

Baca juga: Bukan Disandera, Begini Pengakuan 15 Buruh Bangunan yang Diancam KKB Nduga Pimpinan Egianus Kogoya

Kejadian itu kemudian dikenal sebagai Haymarket Affair.

Momen ini diperingati sebagai waktu untuk menghormati perjuangan para buruh di Chicago, Konferensi Sosialis Internasional pada 1889.

Perayaan ini dimaksudkan untuk memberikan dukungan serta menghormati para pekerja atau buruh di seluruh dunia.

Karena ratusan ribu buruh di AS berusaha menghentikan dominasi kelompok borjuis, kelompok pemilik modal.

Namun, aksi tersebut berubah menjadi peristiwa berdarah lantaran polisi menembaki para buruh, peristiwa itu kemudian dikenang sekaligus diperingati sebagai Hari Buruh oleh Presiden AS Grover Cleveland mulai dari tahun 1891.

Hari Buruh muncul dari sejarah yang menyedihkan dan kelam yang dialami oleh para pekerja atau buruh.

Pencetus Hari Buruh

Pencetus Hari Buruh adalah seorang pemimpin serikat pekerja United Brotherhood of Carpenter, J McGuire.

Lahir di Irlandia, McGuire dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang serba kekurangan, bahkan kemiskinan membuatnya terpaksa berhenti dari sekolah pada usia 11 tahun.

McGuire pun menyempatkan diri untuk mengikuti kelas belajar malam gratis di Cooper Union, dan pada akhirnya tahun 1867 McGuire dipekerjakan sebagai tukang pembuat piano, di Toko Piano Haines.

Akan tetapi selama bekerja di toko tersebut, McGuire dihadapkan sejumlah tekanan.

Baca juga: Ketika Para Buruh Bertarung Mempertahankan Nasib di Tengah ‘Kejamnya’ Perusahaan Sawit di Papua

Tekanan tersebut, seperti jam kerja yang panjang, serta upah rendah.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved