Nelayan Merauk Bebas
Ini Pengakuan ABK asal Merauke yang Ditahan di PNG: Dianggap Saudara Serumpun
Pada saat kami ditangkap, kami tidak diapa-apain. Setelah sampai di Port Moresby, kami selalu didampingi KBRI dan pak Dubes
Penulis: Yulianus Bwariat | Editor: M Choiruman
Laporan wartawan TRIBUN-PAPUA.COM, Yulianus Bwariat
TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE - Sebelas nelayan Indonesia asal Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan akhirnya menghirup udara segar, setelah menjalani penahanan di Papua Nugini (PNG).
11 nelayan tersebut ditangkap karena ketahuan menangkap ikan secara ilegal di perairan PNG, dan akhirnya bisa kembali ke kampung halamannya di Merauke.
Baca juga: BREAKING NEWS: 11 Nelayan Asal Merauke Bebas usai Ditahan di Papua Nugini
Kepada wartawan, salah satu Anak Buah Kapal (ABK) KM Baraka Paris, Amin Nurul Mustofa menceritakan bagaimana dirinya bersama teman-temannya diperlakukan di tahan milik negara PNG selama 9 bulan.
"Pada saat kami ditangkap, kami tidak diapa-apain. Setelah sampai di Port Moresby, kami selalu didampingi KBRI dan pak Dubes," ungkap Mustofa kepada wartawan di bandara Mopah Merauke.
Dirinya mengakui, selama menjalani hukuman di penjara PNG, kunjungan rutin dilakukan oleh KBRI dan Dubes Indonesia di PNG. 11 nelayan yang pada saat itu dihukum, diperlakukan dengan baik.
"Mereka menganggap kami adalah saudara serumpun dan kami diperlakukan dengan baik," bebernya.
Atas kejadian yang menimpa dirinya bersama nelayan lainnya, Mustofa mengalami trauma sebab tidak mmdapat dikunjungi oleh keluarga.
Baca juga: Pengawasan BBM Subsidi Untuk Nelayan Dinilai Kurang, Ketua HNSI Papua Selatan Angkat Bicara
"Trauma karena tidak ada kunjungan keluarga di sana, kalau untuk kembali bekerja sebagai ABK saya belum bisa memikirkan itu sekarang. Tapi intinya jangan menyebrang lagi ke negara tetangga."
Diceritakan kembali, pada saat kejadian, Mustofa dan ABK lainnya tidak tahu kalau posisi kapal sudah masuk di perairan PNG.
Baca juga: Merauke Dipilih Jadi Kampung Nelayan Binaan KKP
"Kami cuma ABK jadi kami tidak tahu berada di perairan mana. Yang jelas dari hasil tangkapan ikan yang kami peroleh lumayan banyak dibandingkan jumlah ikan di perairan Merauke. Jenis ikan yang kami cari itu Gulama dan kakap cina," tutupnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.