ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Nasional

Satu Lagi Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Surabaya, Busur dan Panah Ditemukan di Rumahnya

Adapun diketahui, selama proses penggeledahan, Abri mengatakan keluarga ABU bersikap kooperatif. 

Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
istimewa
Densus 88 Antiteror Mabes Polri saat melakukan pengamanan depan rumah ABU, selama proses penggeledahan dan penyitaan pada Jumat (2/6/2023). 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Satu lagi terduga teroris ditangkap Densus 88 di Surabaya, Jawa Timur.

Terduga teroris berinisial ABU itu ditangkap pada Jumat (2/6/2023).

Penangkapan dilakukan di Jalan Kalimas Madya III Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantian.

Hal ini dibenarkan Ketua RT 2 Nyampulang, M Abri.

Kata Abri, dirinya bahkan diajak untuk menyaksikan penggeledahan dan penyitaan barang di rumah ABU.

"Diamankan, setengah 8 (07.30 WIB) sudah ditangkap. Setahu saya di rumahnya. Iya sekitar rumahnya. Jam setengah 10 mereka jemput saya ke sini," ujar Abri saat ditemui di kediamannya, Sabtu (3/6/2023).

Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris, Dikenal sebagai Pengacara, Ini Sosoknya

"Saya ditunjukkan surat perintah penggeledahan. Kemudian mereka masuk ke dalam kamar," jelasnya.

Adapun, dalam penggeledahan rumah ABU selama dua jam, polisi menyita sejumlah barang.

Dari rumah ABU, polisi menyita 43 buku bertemakan jihad. 

Ia mengetahui tema buku-buku yang disita tersebut, karena sempat melihat sampul buku-buku tersebut seusai digeledah dari beberapa sudut ruangan rumah ABU, seperti ruang kamar anak, dan area ruang tamu depan.

Buku-buku yang disita itu, dikemas dalam wadah plastik menyerupai karung hitam berukuran besar.

Polisi juga menyita busur dan anak panahnya dari rumah ABU.

"Iya ada panah. Ujungnya memang sangat tajam. Tapi tadi saya lihat di ujung kampung pas ada lomba. Artinya menurut saya, panah ya wajar, olahraga. Itu juga kalau tidak salah diamankan," lanjutnya.

Selama proses penggeledahan, Abri mengatakan keluarga ABU bersikap kooperatif. 

"(Perlawanan secara sporadis) itu enggak ada. Iya hanya protes, ini buku beli, kalau sudah selesai mohon dikembalikan. Polisinya bilang, ya kami periksa kalau memang tidak terbukti kami kembali. Kalau terbukti ya kami lanjutkan," sebut Abri.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved