Literasi Anak Papua
Unimuda gandeng Unicef Papua dan Universitas Musamus Merauke Tinjau Kurikulum Merdeka Belajar
Hasil penelitian kami, tahun 2015 ditemukan hampir 60 persen anak kelas 2 dan 3 SD belum bisa membaca dan menulis
Penulis: Yulianus Bwariat | Editor: M Choiruman
Laporan wartawan TRIBUN-PAPUA.COM, Yulianus Bwariat
TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE - Unicef Papua bersama Unimuda dan Universitas Musamus Merauke menggelar kegiatan bertajuk Peninjauan Kurikulum Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM, Senin (5/6/2023).
Dalam kegiatan tersebut juga dirangkai dengan integrasi mata kuliah leterasi baca tulis dan Numerasi kelas awal bermuatan pendidikan inklusif dan disiplin positif pada kurikulum PGSD Universitas Musamus.
Baca juga: Kemitraan UNIMUDA Sorong dan UNICEF Integrasikan Mata Kuliah Literasi Baca Tulis dan Numerasi
Dalam sambutan, Spesialis Education Unicef Papua, Pria Santri Beringin, menjelaskan, peninjauan kurikulum program MBKM bertujuan untuk melatih calon guru dalam melaksanakan program MBKM di kampung-kampung.
"Hasil penelitian kami, tahun 2015 ditemukan hampir 60 persen anak kelas 2 dan 3 SD belum bisa membaca dan menulis,” terangnya.
Bahkan, lanjut Pria Santri Beringin, ada di antara para siswa tersebut belum mengenal huruf. Tentu temuan tersebut menjadi dasar pertimbangan bagi para guru dan pemerhati Pendidikan khususnya di Papua untukmemberikan masukan system pembelajaran yang baik.
“Baru saja ini di tahun 2022 kami lakukan hal yang sama di Asmat dan Mappi hasilnya tidak jauh beda," tegasnya.
Untuk itu, pihaknya ingin mendorong dosen-dosen dan juga calon guru agar dapat mengimplementasikan cara mudah mengajarkan anak-anak khusus di kampung-kampung.
Menurut Rektor Universitas Musamus, Beatus Tambaib, sebelum adanya MBKM, tenaga pendidik hanya terpaku pada kurikulum lama.
Baca juga: Literasi Baca Tulis dan Numerasi, Kemitraan UNIMUDA Sorong bersama Unicef Gandeng 7 Kampus
Dengan begitu, dapat dinilai bahwa belum mampu memecahkan masalah khususnya cara mendidik yang mudah.
"Tahun lalu kami mendapat pekerjaan dari Bupati Merauke melakukan pendataan OAP di kampung-kampung,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, tim menerima aspirasi dari masyarakat bahwa mereka meminta agar Universitas Musamus membantu di sekolah-sekolah yang sudah tidak berjalan.
“Atas dasar atau pertimbangan itulah saya komunikasi lanjut dengan dinas pendidikan Merauke," ungkapnya.
Baca juga: UNICEF Gelar Finalisasi Panduan Perencanaan dan Penganggaran Literasi Kelas Awal di Papua Selatan
Masih menurut Beatus, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Unicef Papua yang sangat cepat merespons fenomena tersebut.
Sementara itu, Wakil rektor 1 Universitas Musamus, Maria Veronika, menambahkan, sejak 2018, Universitas Musamus Merauke telah melakukan sejumlah program di Kabupaten Asmat.
"Tahun lalu kami melakukan di kampus mandiri. Banyak temuan ada kesenjangan, anak-anak kelas 5 SD, kemampuannya setara kelas 2 SD," tutupnya. (*)
Tribun-Papua.com
Literasi Anak Papua
Literasi
Unimuda
Unicef Papua
Universitas Musamus
Merauke
Merdeka Belajar
Jayapura Jadi Tuan Rumah Pesta Literasi Indonesia 2025, Angkat Bahasa Ibu dan Identitas Papua |
![]() |
---|
Torang Baca dan Papuansspeak Gelar Pesta Literasi di Jayapura pada September |
![]() |
---|
Sepi Wanimbo: Apresiasi Gerakan Literasi Laluguragan Menyediakan Perpustakaan Buku di Gereja |
![]() |
---|
Sulit Dapat Pendidikan Sejak Kecil, Pemuda Lanny Ini Buka Kelas Literasi Untuk Anak Pedalaman Papua |
![]() |
---|
Biak Nunfor Jadi Pencak Giat Early Grade Literacy 2023 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.