ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Nabire

Masalah Tapal Batas, 2 Kelompok Bertikai di Nabire, Polisi: 2 Orang Tewas!

Benny menjelaskan, akibat peristiwa tersebut Dua orang Suku Mee meninggal dunia karena mengalami luka panah dan bacokan senjata tajam.

Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Roy Ratumakin
Humas Polda Papua
Polres Nabire saat ini tengah menangani kasus pertikaian antar suku Mee dengan suku Dani di Kampung Urumusu, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire, Papua Tengah. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURAPolres Nabire saat ini tengah menangani kasus pertikaian antar suku Mee dengan suku Dani di Kampung Urumusu, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire, Papua Tengah.

Pertikaian itu dipicu masalah pencabutan plang tapal batas Lokasi Tanah Adat di Kampung Urumusu, Distrik Uwapa Kabupaten Nabire yang terjadi pada, Senin (5/6/2023) sekitar pukul 12.00 WIT.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, kejadian berawal dari plang tapal batas tanah adat yang diklaim secara sepihak oleh suku Dani yang menyerobot tanah milik Suku Mee dan masyarakat di Distrik Topo.

Baca juga: Aksi Bersih Sampah Digelar di Nabire Papua Tengah, PT Freeport Bantu 500 Tempat Sampah

“Permasalahan tapal batas yang rencananya akan dilaksanakan sore tadi di Polres Nabire, namun kenyataannya terjadi saling serang antara Suku Mee dan Suku Dani,” kata Benny saat dikonfirmasi awak media, Rabu (7/6/2023).

Benny menjelaskan, akibat peristiwa tersebut Dua orang Suku Mee meninggal dunia karena mengalami luka panah dan bacokan senjata tajam.

 

 

“Saat kejadian, dua korban tersebut telah dibawa ke RSUD Nabire,” ungkap Kombes Benny.

Sementara itu, Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya, melalui rilis persnya, mengatakan, kasus tersebut saat ini tengah ditangani oleh Polres Nabire.

Baca juga: Jadwal Kapal Pelni Manokwari-Nabire Juni 2023, Harga Tiket Mulai Rp 111 Ribuan

"Kami juga melakukan patroli untuk mencegah terjadinya aksi serupa," katanya.

Suarnaya katakan, pihaknya melakukan upaya antara Suku Mee dengan Suku Dani di Polres Nabire untuk mencari solusi penyelesaian masalah Tapal batas ini.

"Mari, percayakan kasus ini kepada pihak keamanan dan Pemerintah Daerah Nabire untuk melakukan penyelesaian melalui mediasi," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved