ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemprov Papua

Ketua DPR Papua Panggil Orang Tua Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus

Tujuan pertemuan orang tua dan DPR Papua tak lain perihal beasiswa Otsus yang banyak menyita perhatian publik belakangan ini.

Penulis: Yohanes Musanus Palen | Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Tribun-Papua.com/ Hans
Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw, bicara soal agenda pertemuan DPR Papua dan orang tua mahasiswa penerima beasiswa Otsus. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yohanes Musanus Palen

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – DPR Papua (DPRP) memanggil orang tua mahasiswa penerima beasiswa Otsus dalam dan luar negeri, Jumat (23/6/2023).

Demikian, hal ini dikonfirmasi langsung Ketua DPRP, Jhony Banua Rouw, Kamis (22/6/2023).

Tujuan pertemuan orang tua dan DPR Papua tak lain perihal beasiswa Otsus yang banyak menyita perhatian publik belakangan ini.

"Rencananya  hari Jumat besok (23/6/2023) kita akan lakukan pertemuan dengan para orang tua mahasiswa penerima beasiswa Otsus ini," kata Jhony Banua ketika ditemui di Kantor DPR Papua.

Baca juga: Analisis Papua Strategis Gelar Diskusi Publik, Cari Strategi Penyelesaian Beasiswa Otsus Papua

Kata Jhony, para orang tua yang datang dalam pertemuan adalah mereka yang tergabung dalam Forum Komunikasi Orang Tua Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Dalam dan Luar Negeri Provinsi Papua.

"Jadi para orang tua ini adalah mereka yang anak-anaknya terancam sudah tidak bisa ikut kuliah, terancam dikeluarkan dari asrama, dan lain sebagainya, baik yang luar negeri maupun dalam negeri,” terang  Jhony Banua.

Menurut Jhony Banua, DPRP mencoba menfasilitasi agar bersama-sama mencari solusi yang terbaik, sehingga nasib para mahasiswa ini bisa ditolong secepatnya.

“Masa depan adik-adik mahasiswa ini penting, karena mereka adalah masa depan bangsa dan negara ini. Kami DPR Papua sangat komitmen untuk hal ini. Ini dibuktikan sampai saat ini APBD Perubahan belum ditetapkan dan tertunda karena salah satu alasannya masalah beasiswa untuk mahasiswa belum terakomodir baik di dalamnya,” terang Jhony.

Jhony Banua juga mengklarifikasi pernyataan Kepala BPSDM Papua yang menyebut ada keterlambatan pembayaran beasiswa karena proses di DPR Papua terlambat bahkan sampai tidak dibahas.

Sebaliknya, menurut Jhon, yang salah itu pihak eksekutif.

Pasalnya, DPR Papua melihat anggaran beasiswa yang tertuang di dalam materi KUA dan PPAS itu tidak cukup.

Demikian, pihaknya di DPR Papua berinisiatif untuk menambahkan besarnya anggaran di situ.

“Pada waktu sidang itu kami sudah sampaikan jangankan Rp 300 miliar, melainkan Rp 500 miliar juga akan kami kasih dan tetapkan.”

“Kami sangat konsen dan serius untuk hal ini, agar anggaran untuk beasiswa Otsus ini terpenuhi semuanya sesuai kebutuhan,” ujar Jhony.

Namun pihaknya akan melakukan pertemuan dengan para orang tua mahasiswa ini, sekaligus mendengar apa keluhan mereka, untuk kemudian mengundang pihak BPSDM Papua.

“Yang pasti kita akan mencari solusi bagaimana jalan keluarnya agar para mahasiswa kita ini mereka tetap melanjutkan perkuliahan mereka,” tandas Jhony Banua. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved