Kereta Api Bakal Hadir di Papua Selatan, Ini Tanggapan Masyarakat

“Namun sebelum itu semuanya dilakukan, pemerintah harus duduk bersama masyarakat pemilik lahan, lakukan kesepakatan berapa besaran kompensasi yang diterima masyarakat," sambungnya.

Baca juga: Soal Usulan Pembangunan Jalur Kereta Api Merauke-Boven Digoel, Ini Kata Pj Gubernur Papua Selatan

Pemerintah daerah diminta untuk melakukan sosialisasi dan studi kelayakan yang baik, sehingga benar-benar dipahami dan diterima oleh masyarakat terutama Orang Asli Papua (OAP).

Pembangunan di wilayah Papua, ditujukan untuk OAP agar dapat merasakan kesejahteraan seperti daerah-daerah lain pada umumnya.

"Pembangunan di Papua untuk mensejahterakan OAP, bukan orang lain.

“Pemerintah harus mendata dengan baik, melibatkan masyarakat dari awal perencanaan sampai dengan komitmen bersama masyrakat. Suara masyarakat harus betul dipenuhi pemerintah agar tidak terjadi hal-hal seperti yang sudah-sudah," tutupnya.

Untuk diketahui bersama, desain perencanaan pembangunan Kereta Api dari pemerintah pusat telah ada.

Hal itu dilakukan untuk percepatan pembangunan di wilayah Provinsi Papua Selatan.

Direncanakan, pengerjaan konstruksi jalur rel Kereta Api yang menghubungkan Merauke dan Boven Digoel, bakal dikerjakan tahun 2025.

Dalam perencanaan tersebut, jarak rel Kereta api bakal dibangun dengan sepanjang 600Km dan melintasi 7 stasiun. (*)