Papua Terkini
Forum Intektual Muda Tabi Saireri Tolak Penetapan Seleksi Anggota MRP Periode 2023-2028
Yulianus Dwaa mengatakan hasil rekrutmen anggota MRP tersebut tidak berjalan sesuai aturan.
Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Forum Intelektual Muda Tabi Saireri buka suara mengenai hasil seleksi Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) periode 2023 - 2028.
Ketua Forum Intelektual Muda Tabi Saireri, Yulianus Dwaa, mengatakan hasil rekrutmen anggota MRP tersebut tidak berjalan sesuai aturan.
"Seleksi ini tidak berjalan sesuai dengan Perdasi No 5 tahun 2023 tentang tata cara pemilihan Anggota MRP berdasarkan wilayah adat masing-masing suku," kata Yulianus Dwaa kepada awak medis termasuk Tribun-Papua.com, Kamis (20/7/2023).
Baca juga: HEBOH Ketua Sinode Gereja Adven Papua Diduga Palsukan Rekomendasi Nama Calon MRP: Bukan Yoel Mulait!
Menurutnya, menyikapi hal itu Forum intelektual Tabi Saireri bakal lakukan aksi demonstrasi.
"Kami akan melaksanakan aksi. Aksi ini lebih bernuansa budaya. Dimana, dalam budaya kami di Tabi dan Saireri. Sesuatu yang kita anggap belum terselesaikan masalahnya kita harus menaruh yang namanya tanda larang," katanya.
Dijelaskan Yulianus Dwaa, larangan bahwa siapapun tidak berhak mengambil dan mengelola itu sampai dia yang memiliki hak dan kewajiban untuk mengelola itu.
"Dalam konteks adat dan disepakati oleh para tua-tua adat untuk kami melakukan aksi itu," ujarnya.
Kata Dwaa, aksi ini akan dilakukan pada Kamis (27/7/2023).
"Kami rencananya itu sebelum matahari terbit atau fajar itu pecah kami sudah memalang kantor gubernur dalam konteks yang hari-hari itu atau membuat tanda larang yang mana yang bisa membukanya itu ketika ada PJ gubernur," ungkapnya.
Kata Dwaa, aksi itu dilakukan karena persoalan mendasar adalah menolak keputusan Gubernur terkait pengusulan atau penetapan nama-nama majelis rakyat Papua.
"Menurut hemat kami telah terjadi sebuah pelecehan terhadap masyarakat adat tabi saireri," jelasnya.
Ia menambahkan, dalam perdasus itu sangat jelas yang bisa mengisi MRP Papua itu adalah (dia) yang marga-marga atau suku-suku di wilayah Tabi Saireri.
"Namun, kenyataanya tidak ada, selain dari itu. Maka kami sangat menyesalkan ketika ada marga yang tidak pernah ada di adat Tabi saireri tetapi tiba-tiba namanya ada dalam hasil untuk ditetapkan sebagai anggota MRP," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Suku Tobati Port Numbay Gerson Y Hassor, menyampaikan, pihaknya sangat menyesal atas hasil tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/Forum-Intelektual-Muda-Tabi-Saireri-saat-berdiskusi-m.jpg)