ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Papua Tengah

Bencana Kekeringan Landa Papua Tengah, KKB pun Berulah: Hambat Penyaluran Bantuan

bencana kekeringan mengguncang beberapa wilayah di Kabupaten Pucak, Provinsi Papua Tengah selama tiga bulan terakhir, Sabtu (22/7/2023).

Editor: Roy Ratumakin
Istimewa
ILUSTRASI - Proses penyaluran bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Papua kepada masyarakat terdampak bencana kekeringan di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya. 

Posko bantuan yang didirikan disana jumlah bantuan ditargetkan mencapai 20 ton. Saat ini sebagian bantuan serta petugas medis sudah di diturunkan.

Baca juga: Ribuan Warga Distrik Agandugume dan Lambewi Kabupaten Puncak Mengungsi Akibat Bencana Kekeringan

Lanjutnya, hingga saat ini walaupun dampaknya tidak terlalu signifikan.

Namun jika mereka tetap bertahan akan terjadi kelaparan dan penyakitan. Ia pun sudah memantau langsung kedua lokasi tersebut melalui udara.

 

Ada Gangguan KKB

Penyaluran bantuan bencana alam berupa kekeringan di Distrik Agandugume dan Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah terkendala seiring penyanderaan Pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Bupati Puncak Willem Wandik menyatakan peyaluran bantuan di dua distrik itu tidak dapat dilakukan dengan perjalanan udara karena situasi yang tidak kondusif.

 

 

“Bandara di Agandugume itu kami sudah bangun dan sudah aspal. Kami harus bawa bantuan itu sampai di Agandugume tapi karena beberapa waktu terakhir hingga dampak dari pada pilot yang ditangkap di Ndugama berdampak sampai di Agandugume."

"Dan ada juga pesawat yang masuk terjadi penembakan dan ini menjadi pilot dan maskapai trauma dengan hal itu,” ujarnya, Sabtu (22/7/2023).

Pihaknya pun mendirikan posko utama bantuan di Distrik Sinak.

Baca juga: Warga Terdampak Bencana Kekeringan di Kabupaten Lanny Jaya Dapat Bantuan PMI dan ICRC

Melalui tim terpadu pencegahan bencana yang telah dibentuk, bantuan akan di bawa oleh sejumlah anak muda dengan berjalan kaki selama satu hari.

“Bantuan yang sudah turun di Sinak semua akan di salurkan, Sinak menjadi pintu masuk dan posko. Untuk lokasinya dari Sinak jika anak muda dapat berjalan kaki selama satu hari atau dua hari bagi orangtua. Kondisi jalan sebagian jalan sudah di bangun bisa dengan menggunakan motor dan kemudian berjalan,” jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved