Papua Terkini
Mantan Sopir Angkot Asal Papua Ini Bakal Maju Calon Ketum DPP Partai Golkar, Ini Sosoknya!
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia bakal maju sebagai Calon Ketua Umum (Caketum) DPP Partai Golkar.
TRIBUN-PAPUA.COM - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia bakal maju sebagai Calon Ketua Umum (Caketum) DPP Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Hal itu dia sampaikan saat melakukan pertemuan dengan beberapa Pemimpin Redaksi Media di rumahnya, Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Sabtu (22/7/2023).
Dia pun mengaku siap lewat mekanisme partai yang berlaku.
Baca juga: Bahlil Lahadalia Dianggap Ilalang di Tubuh Partai Golkar, Ini Sosok yang Menyebutnya!
"Semua kader Golkar punya tanggung jawab memberikan kontribusi untuk partai termasuk saya. Sebagai kader Golkar ketika melihat partainya dalam kondisi yang membutuhkan uluran tangan kader yang merasa bertanggungjawab saya yakin semua siap tapi melalui mekanisme yang jelas sesuai aturan main organisasi," ucapnya.
Bahlil pun percaya diri karena dirinya memenuhi syarat menjadi Caketum DPP Partai Golkar.
Bahlil menuturkan bahwa Golkar saat ini membutuhkan uluran tangan kader yang bertanggung jawab.
"Ya karena faktanya Golkar surveinya turun terus. Dari dua digit tinggal satu digit dan tinggal 6 persen," katanya.
Menurut Bahlil, pada Pemilu 2019 survei elektabilitas Partai Golkar di angka 13 persen.
"Tapi tidak pernah 6 persen bos. Golkar paling jelek 9 (persen)," ungkapnya.
Bahlil mengungkapkan bahwa dirinya telah mendapatkan keluhan dari kader di daerah. Namun, mereka takut bersuara.
Baca juga: PT Freeport Wajib Bangun Smelter di Papua, Bahlil Lahadalia: Jangan Kita Ditipu Terus!
"Yang saya dengar dari pengurus DPP maupun DPD, konsolidasi yang sering dilakukan ke daerah itu sekarang jauh dari harapan, itu menurut versi mereka dan itu bisa objektif bisa subjektif. Tetapi saya membenarkan itu karena kalau konsolidasi dilakukan dengan baik tidak mungkin Golkar turun 6 persen sebelumnya 12-13 persen," ungkapnya.
Bahlil menegaskan bahwa semua kader yang memenuhi syarat pasti akan siap menjadi Caketum.
"Saya rasa sebagai kader partai yang dibesarkan akan merasa gelisah elektabilitasnya tinggal 6 persen. Dan semua kader yang memenuhi syarat pasti terpanggil," pungkasnya.
Profil Bahlil Lahadalia
Bahlil menjabat Menteri Investasi Indonesia pada 28 April 2021 setelah sebelumnya dilantik sebagai Kepala BKPM pada 23 Oktober 2019.
Bahlil Lahadalia diketahui sebelumnya merupakan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2015-2019.
Baca juga: Singgung Keakraban Ganjar-Puan di Munas HIPMI, Bahlil Lahadalia: Kemesraan Ini Jangan Cepat Berlalu
Sempat berkiprah di Partai Golkar, Bahlil mengaku sejak 2009 sudah keluar dari kepengurusan Partai Golkar.
Lahir dan besar hingga SMP di Seram Timur Maluku, Bahlil kemudian pindah ke Fakfak Papua, setelah lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jayapura ia dipekerjakan sebagai pekerja di perusahaan milik negara.
Selama menjadi mahasiswa, Bahlil aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan dipercaya menjabat sebagai Bendahara Umum Pimpinan Nasional Himpunan Mahasiswa Islam.
Bersama teman-temannya, Bahlil kemudian mendirikan tiga perusahaan bernama PT Rifa Capital, PT Bersama Papua Unggul, dan PT Dwijati Sukses.
Saat ini Bahlil memiliki PT Rifa Capital Holding Company dan 10 perusahaan lainnya, dan sebagian besar aktif di sektor transportasi dan properti.
Respon Partai Golkar
etua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar angkat bicara terkait pernyataan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang ingin maju menjadi calon Ketua Umum Golkar.
Menurut Zaki pernyataan Bahlil masih terlalu dini, sebab Munas Golkar sebagai forum pemilihan ketua umum masih lama.
Baca juga: Profil Bahlil Lahadalia, Pengusaha Papua yang Sukses Jadi Menteri Investasi dan ESDM Ad Interim
Di sisi lain, dia menegaskan, tidak ada Munaslub di tubuh partai beringin.
"Tidak ada munaslub, kalau dia mau nyalon tunggu aja nanti pada Munas berikutnya kita tidak ada munaslub," kata Zaki dalam keterangan tertulis, Minggu (23/7/2023).
Zaki menegaskan, jika Bahlil ingin serius maju harusnya menunggu moment Munas nanti setelah Pemilu 2024 selesai.
"Munas masih jauh jadi ditunggu saja kalau mau ingin mencalonkan di Munas selanjutnya," ujarnya.
Pernyataan Bahlil, kata dia, terburu-buru terkait dengan pencalonan Ketum Golkar.
Sebab, waktu pergantian kepemimpinan itu sudah diatur dengan jelas dalam aturan partai.
"Jadi terlalu cepat untuk ngomongin Munas, sedangkan Munaslub sudah tidak ada," ucapnya.
Baca juga: Bahlil Lahadalia, Anak Jayapura yang Gerilya Jualan Kue, Sopir Angkot hingga Jadi Menteri
Lebih lanjut, Zaki menyampaikan, Partai Golkar saat ini fokus menghadapi Pemilu 2024, baik itu Pileg atau Pilpres dan Pilkada Serentak.
"Golkar sekarang ini lagi fokus untuk memenangkan partai di pileg dan Pilpres," ujarnya.
Di sisi lain, Zaki memastikan, Golkar terutama DKI Jakarta masih solid dukung Airlangga Hartarto sebagai Ketum Golkar.
"Semua masih solid di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto sampai pelaksanaan Munas mendatang yang secara agenda akan dilaksanakan setelah Pileg, Pilpres dan Pilkada serentak," ujarnya.
Seperti diketahui, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, yang juga kader Partai Golkar bicara kondisi partai terkini.
Bahlil memberi isyarat siap diusung jadi caketum Golkar melalui mekanisme organisasi.

Dianggap Sebagai Ilalang
Lamhot Sinaga yang merupakan anggota DPR-RI menganggap Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai ilalang dalam tubuh Pantai Golkar.
Bahlil menurut Lamhot Sinaga bagaikan ilalang yang tumbuh di kebun gandum, berjuang untuk tumbuh bersama, memakan nutrisi yang sama, dan menunjukkan rupa yang sama. Akan tetapi, pada akhirnya, ilalang ini merebut lahan gandum tersebut.
“Percayalah, kami akan mencabut ilalang pengganggu ini walau tidak harus buru-buru. Sebab, mungkin saja akar ilalang ini menyangkut di akar gandum," kata Lamhot dikutip dari rilis resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (23/7/2023).
Menurut Lamhot, pernyataan Bahlil yang siap maju menjadi Ketum Golkar memiliki makna ganda.
Pertama, sikap Bahlil menunjukkan kepada masyarakat kalau dirinya lebih baik dari Ketum Golkar saat ini.
Baca juga: Ini Jumlah Harta Kekayaan Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM ad Interim
Lamhot menilai, Bahlil menunjukkan angka-angka yang mendelegitimasi kinerja Airlangga Hartanto.
Bahkan, sambung Lamhot, Bahlil juga tak segan membawa suara perwakilan Golkar di daerah tanpa membawa data yang valid.
Kedua, pernyataan tersebut juga ada terkait dengan dukungan calon presiden (capres).
Menurut Lamhot, Bahlil seolah ingin membawa kapal besar Golkar mendukung capres tertentu.
Padahal, Golkar sendiri tengah membentuk koalisi sendiri atau berkoalisi dengan partai yang memposisikan Airlangga sebagai penerima mandat musyawarah nasional (munas) untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Ada upaya mendelegitimasi keputusan munas demi kepentingan pribadi dan kelompoknya. Padahal, selama saya bergabung dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, tidak terlihat kontribusi signifikan Bahlil dalam membesarkan partai. Justru, sekarang saatnya kontribusi itu dibutuhkan," lanjutnya.
Menurut Lamhot, jika memang terdapat masalah atau ada data yang perlu didiskusikan, Bahlil bisa membenahi masalah tersebut bersama dengan kader Golkar lainnya.
“Saya berharap, akan ada statement perbaikan dari Bahlil agar isu-isu tidak penting akibat pernyataannya tidak menguras energi partai yang sedang berjuang untuk menjadi pemenang di Pemilu 2024," ucap Lamhot. (*)
Tribun-Papua.com
Papua Terkini
anak Papua
Calon Ketum DPP Partai Golkar
Partai Golkar
Bahlil Lahadalia
Ahmed Zaki Iskandar
Airlangga Hartarto
Lamhot Sinaga
Mantan Sopir Angkot
Orang Papua Jadi Penonton Politik, Lahirkan Pemimimpin demi Kepentingan Indonesia |
![]() |
---|
Kantor DPD RI Perwakilan Papua Bakal Dibangun, Begini Respons Pj Gubernur Agus Fatoni |
![]() |
---|
Pemerintah Beri Izin Pertambangan pada PT Gag Nikel, Surga Raja Ampat Terancam Jadi Kuburan |
![]() |
---|
Wamendagri Apresiasi Yohanes Surya, Dorong Gasing Jadi Gerakan Pendidikan di Papua |
![]() |
---|
9 Pernyataan Sikap GKII di Tanah Papua soal Legalitas Gereja, Peringatkan Pengguna Gelap Tanpa Izin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.