ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Terkini

Program Si-Ipar Tingkatkan Wawasan Kebangsaan Anak-Anak di Ilaga

Personel Ops Rasaka Cartenz wilayah Puncak Bripda Aite Kulua, mengajarkan anak-anak binaannya baris berbaris serta latihan memberikan hormat.

Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Istimewa
Personel Ops Rasaka Cartenz wilayah Puncak Bripda Aite Kulua, mengajarkan anak-anak binaannya baris berbaris serta latihan memberikan hormat pada Senin (31/7/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan. 

TRIBUN-PAPUA.COM, ILAGA – Personel Ops Rasaka Cartenz wilayah Puncak Bripda Aite Kulua, mengajarkan anak-anak binaannya baris berbaris serta latihan memberikan hormat pada Senin (31/7/2023).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan.

Dalam kegiatan yang berlangsung di halaman Mapolres Puncak, Distrik Ilaga, Papua Tengah, Bripda Aite dengan antusias memberikan materi tentang baris berbaris dan latihan penghormatan bagi delapan anak yang bersemangat untuk belajar.

Baca juga: Ajarkan Baris Berbaris dan Wawasan Kebangsaan, Ini yang Dilakukan Program Polisi Pi Ajar di Puncak

“Anak-anak juga diajarkan tentang wawasan kebangsaan yang penting dalam membentuk rasa cinta tanah air dan identitas nasional,” kata Aite.

Selain melatih Calistung, Bripda Aite Kulua juga berusaha menciptakan suasana yang menyenangkan dan interaktif pada kegiatan baris berbaris.

 

 

Dalam suasana keakraban, anal-anak diajak untuk aktif dan berani tampil.

Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Rasaka Cartenz yang juga sebagai Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, pemberian materi calistung  merupakan bagian dari pelaksanaan Program Si-Ipar.

Baca juga: Gelar Pembinaan Wawasan Kebangsaan ke Warga Eks Repatrian PNG, Ini Harapan Pemprov Papua

“Program ini merupakan langkah konkret dalam mengatasi tantangan dalam pelayanan pendidikan di Kabupaten Puncak,” ujar Benny.

Menurut data Badan Pusat Statistik pada tahun 2022, Kabupaten Puncak memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih rendah, yakni mencapai angka 43,87.

Oleh karena itu, kehadiran program Si Ipar menjadi langkah konkret dalam memperbaiki kondisi pendidikan di daerah tersebut. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved