ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Papua Pegunungan

Lepas 48 Guru Bertugas ke Yahukimo, Didimus Yahuli: Mitra Kerja dan Proses Perekrutan Sudah Jelas!

Pemkab Yahukimo dan mitra kerjanya bersepakat untuk menjaga, mengawasi, dan melindungi para guru di pedalaman.

Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
istimewa
Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, saat tengah mendoakan para guru yang dilepas untuk bertugas di Kabupaten Yahukimo, Minggu (6/8/2023). 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Sebanyak 48 guru dilepas untuk bertugas di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Minggu (6/8/2023).

Pelepasan ini dipimpin Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, usai para guru mendapatkan pelatihan di Serafim Training Center (STC), Sentani, Kabupaten Jayapura.

Kata Didimus, pihaknya menggandeng Yayasan Serafim dalam program guru yang merupakan bagian dari visi dan misi besar ‘Yahukimo Cerdas’ untuk mencerdaskan generasi muda.

“Hari ini kita sedang melakukan sesuatu yang luar biasa.”

“Yang kita lakukan ini punya nilai landmark yang belum bisa dilihat hari ini, melainkan di kemudian hari, di mana orang Yahukimo, orang Papua akan rasakan hasil dari kerja-kerja para guru hari ini,” ungkap Didimus.

Baca juga: Bupati Didimus Yahuli Prioritaskan Pendidikan dan Kesehatan di Yahukimo

Dengan demikian, sambung Didimus, jika ada suara-suara miring yang mempertanyakan progam guru tersebut, maka semestinya tidak ditujukan kepada LSM selaku mitra kerja pemerintah, melainkan langsung kepada dirinya selaku Bupati Yahukimo.

“Sebab, ini bagian dari visi – misi bupati, sehingga bicara ke saya. Jangan ke mereka (mitra) karena mereka ini eksekutor,” tegasnya.

Didimus tak menampik adanya pertanyaan perihal penetapan mitra.

“Intinya, saya sudah belajar, di mana kalau pemerintah jalan sendiri, tidak akan dapat hasil, sehingga perlu menetapkan mitra kerja yang dapat mewujudkan visi dan misi bupati,” terangnya.

Baca juga: Tiga Penghargaan Disabet Pemkab Yahukimo, Bupati Didimus: Puji Tuhan, Kami Mampu!

Kemudian, adapula banyak pertanyaan yang muncul perihal perekrutmen guru yang dilakukan.

“Banyak pertanyaan yang muncul, kenapa tidak rekrut putra daerah.”

“Ini menarik, sebab perekrutan ini dilakukan secara terbuka, tanpa pilih kasih, tanpa pilih muka, dan segala macam hal,” jelasnya.

Didimus menjelaskan, perekrutan guru dilakukan secara terbuka untuk siapa saja.

“Yang penting dia lulusan sekolah keguruan. Kalaupun bukan lulusan keguruan, tapi memiliki akta mengajar, maka memiliki hak untuk mengajar.”

“Jadi, tidak ada perbedaan,” tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved