Pemkab Jayapura
Cegah Stunting, Triwarno Purnomo Kunjungi Posyandu di Kampung Ifar Besar Jayapura
Triwarno mengamati para kader yang mengukur timbangan, pemberian vitamin A, imunisasi, dan demo masak untuk pemberian makanan tambahan pada anak.
Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita
TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Penjabat Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo mengunjungi Posyandu dalam rangka pencegahan stunting di Posyandu Nuri, Kampung Ifar Besar, Distrik Sentani, Selasa (12/9/2023).
Triwarno didampingi Kepala Dinas Kesehatan, Khairul Lie dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Eqberth Kopeuw.
Dalam kunjungan tersebut, Triwarno mengamati para kader yang mengukur timbangan, pemberian vitamin A, imunisasi, dan demo masak untuk pemberian makanan tambahan pada anak.
Baca juga: Ridwan Rumasukun Jadi Pj Gubernur, Mendagri Tito: Kawal Pemilu dan Tuntaskan Stunting di Papua!
"Kita kunjungi di hari Posyandu untuk penanganan stunting, jadi ada screening ukur berat, tinggi, PMT, imunisasi kegiatan ini tetap berlanjut dan tetap di tingkatkan," jelasnya kepada media.
Mengetahui adanya anak dengan stunting dan ibu hamil dengan kekurangan energi kronik (KEK), Triwarno menegaskan kepada pemerintah distrik dan kampung dapat memperhatikan hal tersebut dengan mendata jumlah ibu hamil dan anak di wilayah setempat.
"Kepala distrik dan kampung harus tahu ibu hamil. Keadaan balita, ibu hamil agar bisa cepat di tangani dan lahir tidak dengan kondisi stunting," ujarnya.
Stunting, kata Triwarno, adalah balita kurang gizi dengan ditandai dengan ukuran berat badan, dan tinggi, stunting akan berdampak secara jangka pendek dan jangka panjang.
"Stunting pasti pendek, tapi pendek bukan berarti stunting. Dampak jangka panjang bagaimana kita menyelamatkan generasi saat ini," ujarnya.
Dalam sambutannya ia juga mengingatkan orangtua tetap memberikan ASI dilengkapi dengan pemberian makanan tambahan. Pemeriksaan ibu hamil secara teratur, dan pemberian tablet penambah darah.
"Saya ingatkan makanan tambahan pengganti bukan untuk pengganti ASI, jadi tetap memberikan ASI pada bayi. Orangtua juga memperhatikan pola asuh yang baik," jelasnya.
Ia juga menambahkan pentingnya menjaga kebersihan Danau Sentani sebagai sumber mata pencaharian dan kehidupan bagi warga di sekitar Kampung Ifar Besar.
"Di danau ini semua bergantung untuk sumber makaann, pendapatan, danau harus diperhatikan kebersihanannya, air bisa tercemar," jelasnya.
Baca juga: Atasi Masalah Stunting, BKKBN Papua Gandeng Pemkot Jayapura Gelar Forum Koordinasi Stunting
Sementara itu, Feri Yoku, kader di Posyandu Nuri menyampaikan pihaknya mendapati kesulitan karena alat ukur yang sudah rusak.
Feri menjelaskan kader selama ini masih menggunakan timbangan model lama, di dukung dengan satu timbangan modern.
Ia dan rekan-rekannya meminta bantuan makanan pendamping bagi anak-anak.
"Ada kunjungan orang besar, kami masyarakat, kami bersyukur dengan kehadiran bapa, kami dapat bantaun dari pemerintah Rp 1 juta, tapi ini belum mencukupi untuk makanan tambahan untuk seluruh anak," ujarnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.