ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Jayapura

Tambang Pasir di Danau Sentani Dikawatirkan Rusak Lingkungan, Warga Mengeluh Air Keruh

Sejumlah mesin Alkon digunakan untuk menyedot pasir dari pinggiran dan dasar danau. Sejumlah truk mengantre untuk mengangkut pasir yang disedot.

Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita
TAMBANG - Pengerukan pasir Danau Sentani di Kampung Ifar Besar tepatnya di Yabaso pinggiran jalan alternatif menuju Kampung Nendali, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Penambangan pasir Danau Sentani semakin marak.

Seperti yang terpantau di sepanjang jalan alternatif Yabaso tembus Netar.

Sejumlah mesin Alkon digunakan untuk menyedot pasir dari pinggiran dan dasar danau.

Sejumlah truk mengantre untuk mengangkut pasir yang disedot.

Baca juga: Pasir Danau Sentani Dikeruk, Dikhawatirkan Merusak Lingkungan

Menanggapi hal ini, aktivis lingkungan hidup Kabupaten Jayapura, Menase Taime angkat bicara.

Ia mengaku sudah pernah turun ke kampung dan mendengar keluhan masyarakat.

"Masyarakat mengeluh, karena air kabur terus," kata Menase kepada Tribun-Papua.com, Jumat (29/9/2023).

Tampak sejumlah pekerja mengeruk sedimen pasir Danau Sentani untuk dijual. Pasir dari dasar danau disedot menggunakan mesin Alkon.
Tampak sejumlah pekerja mengeruk sedimen pasir Danau Sentani untuk dijual. Pasir dari dasar danau disedot menggunakan mesin Alkon. (Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita)

Selain itu, Menase juga mengaku sudah pernah menghadap Pemkab Jayapura untuk membicarakan hal ini.

"Saya sudah ketemu Sekda, dan Dinas Lingkungan Hidup untuk membicarakan hal ini, namun jawaban mereka adalah itu tambang golongan C, maka ini nanti provinsi yang atasi," jelasnya.

Baca juga: Pengerukan Pasir di Danau Sentani, Hana Hikoyabi: Pemerintah Beri Kelonggaran Selama Batas Wajar

Menase berharap persoalan tersebut bisa segera diatasi.

"Jika harus ke Provinsi, maka tolong dikomunikasikan. Ini Harus cepat direspon, sebelum adanya korban sebab aktivitas ini bisa memberi dampak buruk ke masyarakat, dan juga menyebabkan pendangkalan di danau," pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved