ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Sarmi

Sasar Warga Kampung Siaratesa, Dinkes Sarmi Bersama UNICEF Papua Sosialisi Kampanye Stop BABS

Dalam sosialisasi ini, masyarakat Kampung Siaratesa diberi pemahaman tentang bahaya BABS hingga risiko tertularnya penyakit.

|
Penulis: Anderson Esris | Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/ Anderson
Warga Kampung Siaratesa saat sosialisasi Stop BABS. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Sarmi - Anderson Esris

TRIBUN-PAPUA.COM, SARMI - Dinas Kesehatan Kabupaten Sarmi bekerja sama dengan WASH GAPAI-UNICEF Papua, menggelar sosialiasi  STOP BABS (buang air besar sembarangan) kepada masyarakat Kampung Siaratesa, Distrik Pantai Barat, Kabupaten Sarmi, Jumat (13/10/2023).

Penanggung Jawab STBM Bidang Kesehatan Masyarakat  dan Seksi Kesehatan Lingkungan, Yulius Borowi mengatakan,  sosialisasi ini guna percepatan Stop BABS yang telah dicanangkan Pj Bupati Sarmi pada 17 Agustus 2023 di Kampung Arbais, Distrik Pantai Barat.

“Kegiatan ini merupakan indikator dalam rangka penurunan stunting,” ujar Yulius.

Baca juga: Bapenda Sarmi Gandeng PSPKB Uniyap Buatkan Naskah Potensi PAD

Dalam sosialisasi ini, masyarakat Kampung Siaratesa diberi pemahaman tentang bahaya BABS hingga risiko tertularnya penyakit.

“BABS juga berdampak negatif bagi pertumbuhan anak dalam kandungan,” beber Yulius.

Diketahui bahwa deklarasi Stop  BABS dan pencegahan stunting merupakan salah satu program kerja Pj Bupati Sarmi.

Melalui program tersebut, kata Yulius, Pj Bupati ingin masyarakat Sarmi ke depannya lebih tertib dengan membuang air besar pada tempatnya.

“Jadi tidak lagi ada wawarga  terdapat masyarakat yang masih buang air besar di sembarangan tempat, dan tidak ada lagi kasus stunting yang diakibatkan oleh pencemaran lingkungan, tempat di mana masyarakat bermukim,”harap dia.

Fransiskus Leta selaku Fasilitator Office Wash GAPAI/UNICEF Kabupaten Sarmi dalam materinya menyampaikan, betapa pentingnya kesadaran masyarakat agar buang air besar  di kloset (WC) yang ada.

Ia menjelaskan, Stop BABS dan pencegahan stunting ini, bukan hanya dikampanyekan di Kabupaten Sarmi, tapi merupakan program nasional.

“Sebagai contoh Kabupaten Biak pada tahun 2023 ini, telah mendeklarasikan Stop BABS bersama UNICEF, Kementerian Kesehatan dan Pemkab setempat,” papar Farnsiskus.

Baca juga: Tingkatkan Manajemen UMKM, BPPKLN Papua-Pemkab Sarmi Ingin Pengusaha Kawasan Perbatasan Mandiri

Selanjutnya dari hasil pemetaan UNICEF dan masyarakat Kampung Siaratesa dalam pemetaan wilayah guna mengetahui tingkat warga setempat melakukan buang air besar sembarangan.

Terbukti, bahwa 95 persen warga masih melakukannya.

“Terutama di kali dan pepohonan hingga di belakang rumah penduduk kampung juga masih ada,” tandas Fransiskus. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved