Info Jayapura
Bukan Soal Nutrisi, Delegasi Jepang Sebut Stunting Juga Dipengaruhi Pendidikan dan Perilaku Orangtua
Pemerintah Jepang bekerjasama dengan Unicef Indonesia untuk membantu Indonesia secara khusus Papua untuk program mal nutrisi akut dan stunting.
Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Roy Ratumakin
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita
TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Stunting dipengaruhi bukan hanya soal kekurangan nutrisi tetapi pada sektor pendidikan dan perilaku orangtua.
Hal ini dikatakan delegasi Jepang untuk Indonesia dari Penasehat Ekonomi Jepang, Hironori Yahata.
Dikatakan, pemerintah Jepang bekerjasama dengan Unicef Indonesia untuk membantu Indonesia secara khusus Papua untuk program mal nutrisi akut dan stunting.
Baca juga: Dikunjungi Kedutaan Jepang, Pemkab Jayapura Harap Kerjasama Penanganan Stunting Terus Berlanjut
Kedatangan delegasi perwakilan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia di Posyandu Nendali, Netar, Paud Elim dan Puskesmas Harapan, Kabupaten Jayapura untuk melihat bagaimana program yang sudah dilakukan oleh Unicef Indonesia di Kabupaten Jayapura.
Adapun kunjungan tersebut didampingi oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi, Kepala Dinas Kesehatan, Khairul Lie dan jajaran serta Unicef Indonesia dan Papua.
Menurut Hironori, pemerintah daerah bersama Unicef melakukan koordinasi yang baik untuk penanganan stuting di Kabupaten Jayapura.
Adapun kondisi Papua sangat menantang dengan banyak situasi. Ada hal yang sudah dikerjakan namun banyak juga tantangan yang belum terselesaikan. Namun ia tidak menyebutkan secara detail mengenai hal tersebut.
"Yang tadi sudah di lihat bagaimana anak-anak di Kabupaten Jayapura bahkan ada hal yang baik yang sudah di lakukan dan banyak tantangan yang belum selesai," ujarnya.
Baca juga: Besok Dubes Jepang Kanasugi Kenji Tiba di Jayapura: Langsung ke Distrik Sentani Timur
Setelah kunjungan tersebut, pihaknya bakal kembali ke Jakarta untuk membicarakan lebih lanjut mengenai kerjasama untuk menangani stunting di Papua.
"Saya kembali ke Jakarta dan akan berdiskusi dengan pemerintah Indonesia dan Unicef mereka bisa berkolaborasi untuk menangani kasus atau isu terkat stunting yang ada di Tanah Papua," ujarnya.
Ia mengatakan, untuk menekan stunting memang tidak mudah itu merupakan hal yang sangat komplek karena bukan hanya berbicara soal nutrisi saja tetapi sektor pendidikan dan perilaku orang tua.
"Jadi ada banyak permasalahan. Bukan hanya satu, di Jepang ada catatan untuk Ibu. Dimana di catatan tersebut ada catatan bagaimana vaksinasi, kunjungan ke faskes supaya terbentuk kebiasaan atau habbit untuk pergi melakukan pengecekan secara rutin ke fasilitas kesehatan terdekat," jelasnya. (*)
Tribun-Papua.com
Info Jayapura
nutrisi
Jepang
Stunting
Hironori Yahata
Hana Hikoyabi
Khairul Lie
Kabupaten Jayapura
1.039 Mahasiswa Uncen Diwisuda, Rektor: Jadilah Cenderawasih Muda yang Berdampak |
![]() |
---|
Ketua Senat Uncen Ingatkan Alumni: Jangan Hanya Cari Kerja, Tapi Ciptakan Lapangan Pekerjaan |
![]() |
---|
Dosen FKM Uncen Pakai Teknologi RO Bantu Warga Keerom Atasi Kesulitan Air Bersih |
![]() |
---|
Warga Perbatasan Papua Nugini Ikuti Pelatihan Barista di Koya Kota Jayapura |
![]() |
---|
Warga Distrik Kaureh Kabupaten Jayapura Minta Bupati Yunus Wonda Perbaiki Jalan Kampung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.