ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Merauke

PMUN dan Sumpah Pemuda dari Ujung Timur Indonesia

Acara yang berlangsung selama tiga hari ini sebagai bagian dari upaya pemuda-pemuda Papua yang memiliki kepedulian pada pemuda lainnya.

Penulis: Roy Ratumakin | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Istimewa
Rangkaian acara Papua Model United Nations (PMUN) selama tiga hari selesai sudah. Acara berakhir bersamaan dengan peringatan ke-95 tahun Hari Sumpah Pemuda. Acara yang berlangsung selama tiga hari ini sebagai bagian dari upaya pemuda-pemuda Papua yang memiliki kepedulian pada pemuda lainnya. 

TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE – Rangkaian acara Papua Model United Nations (PMUN) selama tiga hari selesai sudah. Acara berakhir bersamaan dengan peringatan ke-95 tahun Hari Sumpah Pemuda.

Acara yang berlangsung selama tiga hari ini sebagai bagian dari upaya pemuda-pemuda Papua yang memiliki kepedulian pada pemuda lainnya.

“Selama tiga ini, sekitar 200 peserta ini dikenalkan, dilatih, dibimbing, dibangun kepercayaan dirinya, dalam hal kepemimpinan, performance dan berdiplomasi,” kata Ketua penyelenggara sekaligus founder PMUN, Mardiantika K P P Watubun.

Baca juga: Pemuda Papua Selatan Menuju ‘Global Citizenship’

Tikasapaan akrabnya mengatakan, dalam kegiatan selama tiga hari tersebut, pihaknya melatih peserta untuk berani menyampaikan berpendapat, bersuara, dan cepat beradaptasi.

“Pada hari pertama, sebagian meragukan kemampuannya. Ternyata dalam tiga hari pelatihan ini terbukti semua mampu. Kami yakin pemuda Papua Selatan juga bisa. Mereka hanya butuh sarana, dan kami, PMUN menjembatani dan memfasilitasi ini,” ujar Tika.

 

29102023-PMUN_dan_Sumpah_Pemuda-2
Rangkaian acara Papua Model United Nations (PMUN) selama tiga hari selesai sudah. Acara berakhir bersamaan dengan peringatan ke-95 tahun Hari Sumpah Pemuda. Acara yang berlangsung selama tiga hari ini sebagai bagian dari upaya pemuda-pemuda Papua yang memiliki kepedulian pada pemuda lainnya.

 

Pada kesempatan penutupan, Pj Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo mengapresiasi kegiatan ini dari mulai persiapan hingga penutupan.

“Kami yakin bahwa anak-anak muda ini mampu. Itu sebabnya kami tidak terlibat secara teknis, maupun konsep. Kami hanya mendukung. Dan ternyata itu berhasil,” kata Apolo.

Apolo yang merupakan mantan Rektor Universitas Cenderawasih tersebut menyambut, Indonesia Emas pada tahun 2045, para pemuda saat inilah yang akan menjadi pemimpin.

Baca juga: PMUN Papua Selatan 2023 Bakal Digelar. Ini Kata Apolo Safanpo

Kegiatan seperti ini, tambah Apolo, sebagai investasi dan mempersiapkan diri meningkatkan, kualitas, kompetensi, dan kualifikasi agar bisa memimpin Indonesia. Sebaliknya, jika tidak mempersiapkan diri, siaplah dilibas oleh sejarah.

“Yakinlah bahwa kalian adalah pemuda-pemuda yang Tuhan yang pilih untuk ikut disini dan akan menjadi pemimpin masa depan,” tegasnya.

Pada acara ini juga dibacakan ikrar Sumpah Pemuda yang dipimpin oleh Mardiantika K P P Watubun, ketua penyelenggara, sekaligus founder PMUN.

Acara ikrar yang penuh penghayatan dan semangat ini juga berderai airmata penuh penghayatan.

Dalam pesannya, Apolo menyampaikan di satu sisi pemerintah punya tanggung jawab kepada pemuda, khususnya dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan lain sebagainya.

Baca juga: Apolo Safanpo Terima Gelar Profesor dari Bodhisastra University

“Namun, disisi lain, secara pribadi, masing-masing dari Pemuda punya tanggung pribadi untuk mencapai cita-cita. Tuhan telah memberikan kemampuan, talenta, dan potensi. Kembangkan itu,” tegasnya sembari memberi resep agar pemuda memiliki modal berupa fisik dan jiwa yang kuat dan hebat.

Tika menambahkan, kegiatan ini sejalan dengan tema besar hari sumpah pemuda 2023, ‘Bersama Majukan Indonesia'.

“Dari ujung Indonesia paling timur, kita ingin mengajak semua pemuda Indonesia untuk melanjutkan perjuangan pemuda sekitar satu abad lalu untuk terus bersatu menatap masa depan Indonesia dan bersiap menjadi warga dunia,” tegasnya.

 

29102023-PMUN_dan_Sumpah_Pemuda-3
Rangkaian acara Papua Model United Nations (PMUN) selama tiga hari selesai sudah. Acara berakhir bersamaan dengan peringatan ke-95 tahun Hari Sumpah Pemuda. Acara yang berlangsung selama tiga hari ini sebagai bagian dari upaya pemuda-pemuda Papua yang memiliki kepedulian pada pemuda lainnya.

 

Melansir buku Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Sumpah Pemuda Tahun 2023 yang diterbitkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), ada tiga makna yang terkandung pada hari sumpah pemuda 2023 ini.

Pertama, membangun semangat kolaborasi dari semua elemen Bangsa dalam Memajukan Indonesia.

Kedua, memantapkan kerja bersama dalam satu orkestrasi gerak langkah melalui rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 Tahun 2023 sehingga tercipta Pemuda Maju.

Dan yang ketiga, meraih Peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) melalui kerjasama lintas kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah.

“Dari tiga hal ini, melalui acara ini PMUN telah berusaha mewujudkannya dengan kegiatan membangun semangat dan kepercayaan diri pemuda Papua. Kami juga menggandeng dan berkolaborasi dengan institusi, seperti Kementerian Luar Negeri, Pemprov Papua Tengah, Bank Papua, RRI, dan lain-lain,” kata gadis 22 tahun ini.

Pada acara ini, selain mendapatkan materi dan pelatihan, sebagaian delegasi juga diajak berkunjung ke-O km Indonesia di Sota, ujung Timur Indonesia, sekitar 90 km dari Kota Merauke. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved