KKB Papua
Kesaksian Nakes OAP Korban KKB di Distrik Amuma Yahukimo: Tidak Ada Bencana Kelaparan di Sana
Adapun identitas lima korban adalah, Ferdinandus Suweni, Adrianus Erdwarder Harapan, Sandi Ransa, Danur Widuran dan Angganita Mandowen.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Tidak ada sama sekali bencana kelaparan di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, seperti diisukan belakangan ini.
Hal ini terungkap setelah tenaga kesehatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan pelayanan kesehatan ke lokasi tersebut.
Sialnya, lima orang tenaga kesehatan itu dianiaya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Satu di antara nakes, Angganita Mandowen (41), mengungkap hal itu kepada Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, saat mengunjungi lokasi kejadian.
"Memang tidak ada kelaparan cuma masyarakat gagal panen, dalam arti ketika mereka sibuk dengan kelapa hutan, jadi mereka tidak berkebun. Jadi kematian bukan karena kelaparan," ujarnya di Dekai, Yahukimo, Rabu (1/11/2023).
Angganita bersama empat rekannya melakukan pelayanan kesehatan di Amuma pada Senin (30/10/2023) untuk memastikan kabar kelaparan di distrik itu.
Baca juga: 5 Nakes Korban KKB di Pedalaman Yahukimo Dievakuasi ke Jayapura Papua, Polisi Buru Para Pelaku
Dia menemukan fakta di Amuma tidak pernah terjadi kasus kematian massal.
Hanya, berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan diketahui beberapa masyarakat mengalami Infeksi Saluran Pernapasan (Ispa).
"Mereka kelaparan karena terlalu sibuk cari kelapa hutan, dan kalau sakit pun yang mereka alami Ispa karena kedinginan," kata Angganita.
Bantahan mengenai adanya bencana kelaparan pun sempat ia dengar dari sekelompok orang yang mengaku KKB yang menganiaya mereka.
Sekira 20 orang pelaku yang diduga merupakan anggota KKB sempat mempertanyakan maksud pengiriman bantuan bahan makanan ke Amuma.

Adapun nakes yang berjumlah lima orang menjadi korban penganiayaan KKB saat menunggu pesawat untuk kembali pada Selasa (31/10/2023).
"Bantuan ada di sana (Amuma) tapi yang antar bantuan ini tidak ada penjelasan kepada mereka. Yang kemarin serang (KKB) itu sempat ngomong, kami di sini tidak ada kelaparan, bantuan ini buat apa," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Distrik Amuma Zakeus Lagowan menyebut ada 11 warganya yang meninggal akibat bencana kelaparan.
"Itu betul (11 warga meninggal), murni karena kelaparan, mereka meninggal mulai Oktober," kata dia saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (19/10/2023).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.