KKB Papua
Kesaksian Nakes OAP Korban KKB di Distrik Amuma Yahukimo: Tidak Ada Bencana Kelaparan di Sana
Adapun identitas lima korban adalah, Ferdinandus Suweni, Adrianus Erdwarder Harapan, Sandi Ransa, Danur Widuran dan Angganita Mandowen.
Ia mengaku telah melaporkan hal tersebut ke Pemerintah Kabupaten Yahukimo.
Sementara Wakil Bupati Yahukimo Esau Miram menjelaskan, laporan mengenai bencana kelaparan datang dari salah satu kepala kampung di Amuma dan bukan dari Pemerintah Distrik.
Baca juga: Lima Tenaga Kesehatan Kemenkes Dianiaya KKB di Amuma Yahukimo Papua Pegunungan, Ini Identitas Korban
Esau pun menyebut informasi mengenai 11 warga Amuma yang meninggal akibat kelaparan belum terkonfirmasi karena belum adanya laporan resmi dari pemerintah distrik setempat.
Lalu, pada 25 Oktober 2023, Pemerintah Kabupaten Yahukimo membantah informasi bencana kelaparan di Distrik Amuma yang menyebabkan 11 orang warga meninggal dunia.
Hal tersebut dipastikan setelah tim dari Pemerintah Kabupaten Yahukimo turun ke Distrik Amuma.
"Tidak ada bencana kelaparan maupun kematian massal di Distrik Amuma. Rabu pagi tim Pemerintah Kabupaten Yahukimo yang dipimpin langsung Kepala Dinas Sosial dr Leo turun langsung ke Distrik Amuma untuk mengonfirmasi kejadian sebagaimana laporan kepala distrik yang disampaikan lewat media," ujar Bupati Yahukimo Didimus Yahuli.
Kronologi Nakes Dianiaya KKB
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menganiaya lima tenaga kesehatan (Nakes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Distrik Distrik Amuma pada Selasa (31/10/2023).
Kelima korban ditugaskan untuk memeriksa kesehatan masyarakat yang dikabarkan mengalami bencana kelaparan di daerah tersebut.
Mereka memeriksa kesehatan masyarakat sejak Senin (30/10/2023).
Adapun identitas lima korban adalah, Ferdinandus Suweni, Adrianus Erdwarder Harapan, Sandi Ransa, Danur Widuran dan Angganita Mandowen.
Para korban selamat setelah Bupati Yahukimo dan dua kepala dinasnya tiba di Distrik Dekai untuk memastikan kebenaran dari isu bencana kelaparan, pada Rabu (1/11/2023).
Seorang korban, Danur Widuran, mengatakan ia dan empat rekannya diberi tugas oleh Kementerian Kesehatan untuk melakukan pelayanan kesehatan di Distrik Amuma karena ada informasi mengenai bencana kelaparan.
"Kami nakes dari Kemenkes turun diminta untuk pelayanan kesehatan yang memungkinkan dilakukan di Amuma," kata dia.

Pada hari pertama, semua berjalan normal dan masyarakat Amuma menyambut baik pelayanan kesehatan yang mereka berikan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.