ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Sarmi

Jelaskan Tentang Lima Kodrat Wanita, Asisten III Setda Sarmi: Kaum Bapak Wajib Lindungi dan Hargai

Berbicara regulasi dalam bentuk apapun, kalau tidak dilakukan dengan disiplin diri dan tidak ada ketataan, maka aturan tersebu bakal sia-sia.

Penulis: Anderson Esris | Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/ Anderson
Foto bersama Rakor Kebijakan pencegehan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sarmi. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Anderson Esri

TRIBUN-PAPUA.COM, SARMI - Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Setda Kabupaten Sarmi, Hans Robert Weyasu mengapresiasi pelaksanaan rapat koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan pencegahan/penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak yang diinisisasi Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) setempat.

Menurut Hans, rakor ini sangat bermanfaat karena bertujuan meningkatkan peran serta stakeholder terkait pelayanan penanganan pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sarmi.

“Kalau kita berbicara tentang perempuan, tidak akan ada habisnya, sebab kalaupun kita berbicara setinggi apapun, kalau kita tidak lakukan, maka itu adalah sia-sia,” kata Hans saat membuka rakor yang berlangsung di Cafe Raisa Gracia Distrik Sarmi, Kabupaten Sarmi, Kamis, (9/11/2023).

Baca juga: DP3A Gelar Rakor Penyediaan Layanan Korban Kekerasan di Kabupaten Sarmi

Lanjut Hans, berbicara regulasi dalam bentuk apapun, kalau tidak dilakukan dengan disiplin diri dan tidak ada ketataan, maka aturan tersebu bakal sia-sia.

“Tetapi hari ini kita yang diberi amanah oleh pemerintah dan Tuhan, kita berkewajiban untuk menjaga, melindungi, tetapi juga memberdayakan,” ucapnya. 

"Karena bukan bapak-bapak yang diberdayakan, tetapi ibu-ibu yang harus kita berdayakan,"imbuh Hans.

Hans pun menjelaskan ada lima hal tugas utama perempuan berdasarkan kodratnya, yakni mengandung, melahirkan, menyusui, membesarkan dan menikahkan anaknya.

Dari sisi agama pun, sambung Hans, perempuan diklaim sebagai penolong.

“Karena memang seorang perempuan diciptakan oleh Allah statusnya sebagai penolong,”paparnya.

Sebab itu, Hans memberikan penghargaan bagi para ibu yang memiliki sifat yang positif, dan itu patut menjadi tauladan..

“Kau ibu itu memiliki karakter yang baik, lemah lembut, sopan, santun, berwibawa, murah hati, senyum. Dan jika ini dimiliki oleh seorang ibu, maka pastilah akan menghasilkan generasi yang berakhlak baik”.

“Dan kita sebagai kaum bapak harus menyadari fungsinya, mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melindungi, mengayomi, memberikan rasa aman kepada ibu-ibu, dan anak, bukan sebagai penjahat,” sergah Hans.

Terakhir, Hans memberika wejangan, bahwa jika ingin menjadi keluarga yang selalu harmonis dan penuh cinta, tentunya sebagai umat beragama seyogyanya mendekatkan diri kepada Tuhan sebagai sandaran hidup.

“Keluarga yang baik adalah keluarga yang selalu membawa persoalannya kepada Tuhan,”tandas Hans. (*)

 

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved