ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Unicef Papua

Pemkab Biak dan Unicef Papua Sukses Gelar Advokasi Horizontal Learning

sanitasi merupakan serangkaian praktik dan tindakan yang bertujuan melindungi, memelihara dan meningkatkan Kesehatan manusia.

|
Penulis: M Choiruman | Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/ Istimewa
KERJA SAMA – Pengurus AKKOPSI dan HAKLI melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau kerja sama terkait sanitasi dan upaya menjaga kehidupan yang bersih dan sehat. 

TRIBUN-PAPUA.COM, BIAK – Suasana santai namun serius mewarnai kegiatan Advokasi Horizontal Learning (AHL) yang digelar Pemkab Biak Numfor bersama Unicef Perwakilan Papua yang dilaksanakan di Swissbell Hotel Biak, Selasa (14/11/2023) sore.  

Kegiatan yang juga didukung Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) dan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) itu dihadiri ratusan pejabat dan perwakilan pemerintah daerah dari berbagai provinsi di Indonesia. 

Baca juga: Warga Biak 100 Persen Tak Buang Air Besar Sembarangan, Bupati: Ini Kesuksesan Kita Bersama

Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang diwakili Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan, dr Yudhi Pramono, MARS. 

Kemudian juga hadir Penjabat Gubernur Papua Ridwan Rumasukun yang diwakili Staff Ahli Provinsi Papua, Johanna Orpah Anna Rumbiak. 

Baca juga: UNICEF Gelar Workshop Literasi Baca Tulis Bersama Yayasan KAKI dan Yayasan Nusantara Sejati

Tak ketinggalan juga hadir dalam acara tersebut tuan rumah Advokasi Horizontal Learning (AHL), Wakil Bupati Biak Numfor, Calvin Mansnembra.

Selain itu juga hadir, Wali Kota Cilegon yang juga Sekretaris Umum AKKOPSI, H Helldy Agustian, Bupati Malang Jawa Timur (Jatim). Ketua Umum HAKLI, Prof Dr H Arif Sumantri, Direktur Eksekutif AKKOPSI, Capt H Josrizal, dan Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Tanah Papua, Aminuddin Mohammad Ramdan.

Acara yang dipandu Campaign Ambassador Stunting Papua Yayasan Sehati, Sebangsa Indonesia, Jenney Karay dan Direktur SPEAK Indonesia, Wiwit Heris Mandari berlangsung santai namun tetap serius.

Sesekali gelak tawa para undangan terdengar membahana sekaligus mewarnai acara diskusi tersebut. 

Menurut Wakil Bupati Biak Numfor, Calvin Mansnembra usai didaulat menyampaikan sambutan dan ucapan selamat datang kepada para peserta menuturkan, tanpa adanya kerja bersama dipastikan sulit mewujudkan pencapaian program tersebut. 

“Apalagi Kabupaten Biak ini daerah berupa daratan dan kepulauan yang jaraknya lumayan jauh. Artinya tanpa kepedulian dan kerja sama yang kuat, pasti sulit bisa menerapkan pola hidup sehat seperti Stop Buang Air Besar Sembarangan itu,” terangnya. 

Lebih lanjut dia mengatakan, berkat kekompakan bersama masyarakat dan seluruh jajaran pemerintahan mulai tingkat RT, RW, kampung, distrik hingga kabupaten bisa merealisasikan program yang sangat bergengsi itu. 

Baca juga: 174 Ribu Anak Tidak Sekolah di Tanah Papua, UNICEF: Di Papua Selatan Ada 12 Persen

Bahkan pihaknya juga membuka pintu selebar-lebarnya kepada semua pihak yang ingin belajar dan mengetahui lebih dalam strategi Pemkab Biak Numfor dalam menggerakan masyarakat untuk tidak buang air besar sembarangan. 

Hal senada dikatakan Wali Kota Cilegon yang juga Sekretaris Umum AKKOPSI, H Helldy Agustian.

Pihaknya sangat mengapresiasi kerja keras Pemkab Biak Numfor yang berhasil dan mampu menggerakkan masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan peduli terhadap sanitasi tersebut. 

Baca juga: Wakili Pj Bupati Sarmi, Kadis Kesehatan Buka Giat Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

“Tentu prestasi yang sangat luar bias aini akan menjadi percontohan bagi daerah lain di Indonesia. Kalau Biak Numfor saja mampu melakukan mengajak masyarakatnya agar tidak buang air besar sembarangan, tentu daerah lain juga bisa,” katanya yang disambut tepuk tangan riuh. 

Lebih lanjut dia menjelaskan, sanitasi merupakan serangkaian praktik dan tindakan yang bertujuan melindungi, memelihara dan meningkatkan Kesehatan manusia dengan menciptakan kondisi kebersihan. 

Antara lain, air bersih, pengelolaan limbah cair, toilet dan fasilitas snaitasi, manajemen sampah, Kesehatan lingkungan, edukasi sanitasi, perencanaan kota yang baik dan partisipasi masyarakat. 

“Dari gambaran tersebut bisa kita lihat bahwa sanitasi mempunyai peran penting bagi kehidupan manusia, sehingga AKKOPSI hadir untuk mewujudkannya,” terangnya. 

Baca juga: Majukan Fasilitas Sanitasi, Dinkes Papua Kolaborasi Dengan Unicef dan Yayasan Noken

Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Kota Cilegon ini berharap melalui Advokasi Horizontal Learning ini menjadi sarana sharing dan pembelajaran inovasi dan pembangunan sanitasi bagi daerah lain. 

“Kegiatan ini merupakan salah satu dari strategi AKKOPSI untuk mendorong perwujudan sanitasi yang lebih baik lagi,” tandasnya. 

Baca juga: Yayasan Nusantara Sejati Bersama UNICEF Menggelar In House Training di SD Inpres Ferkame Sarmi

Kota Cilegon berhasil mengolah sampah menjadi bahan bakar jumputan padat sebagai bahan bakar pendamping batu bara yang bekerjasama dengan PT Indonesia Power. 

Kerja sama tersebut berhasil mengatasi persampahan dan mengubah sampah menjadi bernilai lebih tinggi dan ekonomis, sehingga Cilegon menjadi magnet bagi berbagai pihak untuk belajar mengenai persampahan. 

Pemberian Penghargaan 

15112023-Kerjasama

Di sela-sela kegiatan Advokasi Horizontal Learning (AHL) yang digelar Pemkab Biak Numfor bersama Unicef Perwakilan Papua yang dilaksanakan di Swissbell Hotel Biak, juga dilakukan penyerahan piagam penghargaan kepada kabupaten dan kota di Papua sebagai bentuk apresiasi kepada kepala daerah yang memiliki komitmen dalam bidang sanitasi lingkungan secara khusus maupun Kesehatan secara umum. 

Penghargaan yang diserahkan Sekretaris Umum AKKOPSI itu diberikan kepada Bupati Biak Numfor sebagai Kabupaten Pertama SBS di Tanah Papua. 

Kemudian kepada Wali Kota Jayapura yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan sebagai penyelenggara program Kabupaten Kota Sehat (KKS) pertama di Tanah Papua dan melakukan inovasi sanitasi aman. 

Penghargaan juga diberikan kepada Bupati Asmat yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan, Yonathan Kambu sebagai kabupaten yang menyelenggarakan Manajemen Terpadu Balita Sehat (MTBS) yang terintegrasi dengan Imunisasi, Malaria, dan Kesehatan Lingkungan di Papua. 

Kemudian acara dilanjutkan dengan pencanangan kesepakatan kerja sama antara AKKOPSI dengan HAKLI yang ditandai dengan penandatanganan kota kesepahaman. (*) 

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved