Pemkot Jayapura
Pemkot Jayapura Berikan Penghargaan Bagi Para Penjaga Kebudayaan, Berikut 9 Nominator
Penghargaan diberikan kepada kepada kelompok atau individu yang berkontribusi dalam pemajuan kebudayaan.
Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Jayapura menggelar penganugerah kebudayaan bagi individu dan kelompok di tanah port numbay, Senin (20/11/2023).
Dalam laporanya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Jayapura, Abdul Majid mengatakan penghargaan ini diberikan oleh Wali Kota Jayapura.
Majid mengatakan, penghargaan diberikan kepada kepada kelompok atau individu yang berkontribusi dalam pemajuan kebudayaan.
"Tentu bagi yang berprestasi atau berkontribusi luar biasa dalam upaya pemajuan kebudayaan port numbay," ujar Abdul Majid.
Baca juga: Charles Toto Terima Anugerah Kebudayaan Indonesia: Rawat Gastronomi Papua, Dorong Diplomasi Pangan
Menurutnya, pengahargaan diberikan sebagai bentuk dukungan dan dorongan.
"Tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk mendukung pemajuan kebudayaan," pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh Tribun Papua.com, berikut nominasi Anugerah kebudayaan Kota Jayapura 2023 :
Kategori pelestari
1.Erlin Djami – arkeolog papua
2.Nikolas makanuay– seniman
Kategori pelopor /pembaru / pemahat
1.sanggar seni honong
2.Leonard hay - seniman
3.Jimmy Afar – budayawan
4.Agustinus ohee
Kategori Maestro seni tradisi
1.Zeth itaar – maestro seni di kampung enggros.
Kategori anak remaja 1.Luis Haay
Kategori Media
1.Imaji Papua
Kategori Masyarakat adat
1.LMA Port Numbay
Pesan Pj Wali Kota Jayapura
Sementara itu, Pj Wali Kota Jayapura Frans Pekey mengatakan, kebudayaan adalah identitas jati diri dari sebuah atau suatu kelompok masyarakat di seluruh dunia.
"Tidak ada manusia yang tidak memiliki kebudayaan, setiap suku-suku bangsa-bangsa di dunia ini memiliki kebudayaannya masing-masing."
"ilmu pengetahuan itu lahir dari kebudayaan dari pengalaman hidup dan dari perilakunya," sambung Pekey.
Pekey mengatakan, kebudayaan itu menyatu dengan kehidupan setiap manusia dan tidak bisa keluar ataupun juga terekspresikan dalam bahasa dan perilaku-perilaku hidup dalam kesenian.
Baca juga: Kuliner di Papua Sedang Mati, Charles Toto: Mari Dorong Sagu Lewat Diplomasi Makanan
"Serta dalam berbagai aspek seni budaya dan berbagai pola hidup, ya pola hidup untuk menghidupi keseharian," ujarnya.
Menurutnya, kebudayaan harus diwariskan dengan upaya pelestarian.
"Tetapi juga melakoni atau melaksanakannya," pungkasnya.
Pekey menegaskan, generasi saat ini adalah penerus dan pewaris budaya masa lalu orang tua nenek moyang.
"Kemudian tugas kita adalah terus mewarisi melestarikan menjalani kemudian mengajarkan kepada anak dan cucu-cucu kita."
"Supaya tidak putus baik bahasanya makanan atau nilai-nilai budayanya, seninya dan lain sebagainya," sambung Pekey.
Pekey menambahkan, kegiatan ini untuk memberikan apresiasi tetapi sekaligus juga memberikan motivasi dam mengingatkan kembali tentang pentingnya mewarisi budaya.
"khususnya budaya yang ada di Kota Jayapura," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.