ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Jayapura

Siswa SMPN 2 Sentani Tampilkan Hasil Karya di Panen Raya Sekolah: Implementasi Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka sangat baik dilaksanakan terutama dalam mengeksplor kemampuan siswa dan juga guru untuk berlomba dalam berekreasi dan berinovasi.

Tribun-Papua.com/ Putri
Siswa SMP Negeri 2 Sentani sedang bertugas menjaga stand yang menampilkan berbagai hasil karya dari seluruh mata pelajaran. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Sebagai implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), siswa sekolah SMPN 2 Sentani menampilkan hasil karya di panen raya sekolah.

Panen raya tersebut berlangsung di halaman sekolah di Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (23/11/2023).

Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Sentani, Kelasina Yanggroserai mengatakan, sejak terpilih sebagai sekolah penggerak di 2022, sekolahnya langsung melaksanakan IKM sejak Juli 2022 lalu.

"Kami coba untuk belajar dan merasa ada sesuatu yang kami bisa berikan kepada orang lain, jadi kami buat agar teman-teman lain melihat agar tidak ragu-ragu," ujar Kelasina.

Menurut Kelasine, Kurikulum Merdeka sangat baik dilaksanakan terutama dalam mengeksplor kemampuan siswa dan juga guru untuk berlomba dalam berekreasi dan berinovasi.

Baca juga: Implementasi Kurikulum Merdeka, Ted Mokay: Guru Diharapkan Dorong Potensi Peserta Didik

Sementara itu, hasil karya yang di tampilkan pada pameran karya tersebut sesuai dengan IKM diantaranya ada kegiatan intrakulikuler, kokurilkuler, dan ekstrakulikuler.

"Jadi semuanya, kami tampilkan, yang tadi menari itu ekstrakurikuler, kokurikuler adalah pembelajaran di dalam kelas, jadi guru mengajar dan ditampilkan adalah project-projectnya hasil dari setiap mata pelajaran, juga penguatan profil pelajar pancasila (P5)," jelas Kelasina.

Menurut Kelasina,  tantangan kurikulum merdeka yakni seluruh elemen sekolah harus keluar dari zona nyaman.

Penyusunan program yang dikerjakan lebih awal dan ada panen raya atau pameran hasil belajar siswa di akhir semester.

Adapun kegiatan belajar dalam IKM dibiayai dari dana BOS sekolah atau disebut BOS Kinerja yang diberikan pemerintah pusat dalam tiga tahap, di tahun pertama sebesar Rp 120 juta, tahun kedua Rp 75 juta, dan tahun ketiga Rp 35 juta.

"Karena kami sekolah penggerak ada bantuan dari pemerintah pusat,  ini sekarang tahun kedua, tapi biaya kegiatan juga dibantu dari komite sekolah," jelasnya.

Ia juga menilai dengan adanya implementasi kurikulum tersebut menunjukkan bahwa sekolah di Papua juga mampu dan berkualitas sama dengan kota-kota lainnya.

"Dengan IKM di Kabupaten Jayapura, kita (sekolah) sama dengan kota lain," pungkas Kelasina. (*)

 

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved