ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Jayapura

Tiga Fraksi DPRD Minta Pj Bupati Jayapura Tuntaskan Kisruh Pergantian Dua OPD: Ini Jawaban Triwarno

Wakil Ketua Fraksi PDI DPRD Kabupaten Jayapura, Konstan Daimoye mengatakan, pergantian yang dilakukan Triwarno Purnomo adalah sebuah kesalahan.

Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/ Calvin
Wakil Ketua Fraksi PDI DPRD Kabupaten Jayapura, Konstan Daimoye. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Tiga fraksi di DPRD Kabupaten Jayapura menyoroti  pergantian dua kepala OPD di lingkup pemkab setempat, yakni Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Dinas Perkebunan. 

Tiga fraksi tersebut yakni Fraksi PDI, Gerindra, dan BTI.

Ketiga fraksi itu meminta Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo menyelesaikan persoalan tersebut. 

Mewakili tiga fraksi, Wakil Ketua Fraksi PDI DPRD Kabupaten Jayapura, Konstan Daimoye mengatakan, pergantian yang dilakukan Triwarno Purnomo adalah sebuah kesalahan.

Baca juga: Pemkab Jayapura Apresiasi Inisiatif Petani Kopi Robusta Kemtuk, 20 ribu Bibit Ditanam Secara Swadaya

Pasalnya, sambung Konstan,  yang harus menjabat posisi pimpinan di dua OPD itu adalah seorang asisten.

"Bukan kepala dinas, menggantikan kepala dinas. Oleh karena itu Pj Bupati harus menyelesaikan persoalan ini," kata Konstan di Sentani, Jumat (1/11/2023).

Masih menuru Konstan, pergantian pimpinan OPD tersebut berdampak hingga ke masyarakat, dan sontak membuat mosi tidak percaya terhadap Pj Bupati Jayapura. 

Sementara itu, menyikapi permintaan tiga fraksi DPRD Jayapura,  Pj Bupati Triwarno Purnomo mengatakan, tidak ada masalah ihwal pergantian tersebut. 

Pergantian dua pimpinan OPD itu, ditegaskan Triwarno, tentunya berdasarkan kebutuhan kinerja organisasi.

"Apa mereka tahu, ada DAK pendidikan yang hangus, atau mau hangus-hangus terus dana DAK pendidikan. Jadi begitu, ini kondisi dan tidak ada masalah, yang menjadi masalah itu ketika pikirannya yang membuat masalah. Baru disampaikan di sini, seolah-olang mengadu dombakan masyarakat,"katanya.

"Ini kan provokatif namanya. Atas nama masyarakat seperti apa yang seperti begini?. Jadi ini murni pertimbangan kinerja, dan jangan digiring ke provokatif," imbuh Triwarno. (*)

 

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved